THANKS FOR YOUR LOVE
Author : @Heecat18
Title : THANKS FOR YOUR LOVE [ONE SHOOT]
Genre : Romance, sad, family
Cast/tags :
- Kim Heechul
- Park Hye Jin
- Park Hae Rin
warning : jika banyak typo again maklum, saya gak edit2 lagi coz mbum malessss
-Heechul POV-
Sore ini aku akan menjenguk Hongki di RS, Kemarin anak itu balapan sampai terjatuh, ada-ada saja ulah bocah itu, sebenarnya aku terlambat memnjenguknya, teman-teman chocobal ku sudah datang sebelumnya jadi aku ke RS sendirian, aisssh sialnya sesudah aku tiba disini hongki malah sedang diperiksa jadi aku harus menunggu sampai dokter selesai memeriksanya.
“hufs, cape sekali hari ini” keluhku sambil duduk menunggu Hongki diperiksa. Tak beberapa lama ada seorang ahjuma datang bersama anaknya, mereka berdua sepertinya menunggu pemeriksaan. Anak ahjuma itu seorang yeoja dia cantik sekali, dia duduk di kursi roda, matanya sangat indah, walau wjahnya sedikit pucat tapi tidak bisa menutupi kecantikannya tiap kali aku menatapnya jantungku berdebar, padahal aku baru kali ini melihat yeoja itu. Hyaa kim heechul ada apa denganmu, pikirku dalam hati.
“kau sedang menunggu siapa?” Tanya ahjuma itu padaku.
“oh aku menunggu temanku dia kemarin kecelakaan” jawabku pada ahjuma itu.
“bisa tolong sebentar nak,” pinta ahjuma itu padaku.
“ne, apa yang bisa aku bantu”
“tolong bisa temani anakku sebentar, aku akan menemui dokter dan mengambil obat untuknya” hanya itu saja tentu aku bisa membantu ahjuma itu.
Tak beberapa lama setelah ahjuma itu meminta bantuanku dia pergi meninggalkan anaknya seorang diri, aku bisa melihat dari wajahnya yeoja yang ada dihadapanku yeoja polos bukan seperti yeoja yang sering aku lihat di club malam tempat aku dan hongki bermain. Aku ingin mencairkan suasana, aku memberanikan diri mengajaknya ngobrol.
“emh siapa nama mu?” tanyaku pada yeoja itu
“Park Hae Rin imnida” jawab yeoja itu dengan nada suara yang lembut.
“kau sakit apa?” tanyaku pada Hae Rin.
“jantungku bermasalah sejak kecil, aku sudah terbiasa keluar masuk rumah sakit” jawab Hae Rin, tidak ada nada kesedihan di suaranya, dia terlihat pasrah dengan penyakitnya itu, aku merasa kasian padanya, walaupun sakitnya bukan sakit sembarangan tapi tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang cantik, matanya yang indah, saaat aku menatap matanya seperti memancarkan kesejukan.
“uhuk-uhuk” terdengar dia batuk-batuk sambil memegang dadanya.
“aku panggilkan dokter ya?” tanyaku pada Hae Rin karena aku tak tega melihatnya.
“andwae oppa, ini sudah biasa bagiku” jawab hae rin.
“kenapa kau tidak dirawat saja disini,?” tanyaku padanya karena aku merasa alangkah baiknya jika ia dirawat di RS ini, agar kesehatannya bisa terjaga selalu.
“sebenarnya aku sudah bosan oppa terus-terusan dirawat di RS, aku meminta eomma agar dirawat di rumah saja, aku tidak suka bau obat, jadi lebih baik aku rawat jalan saja” oh kasian sekali yeoja ini, tiap hari dia merasakan sakit di tubuhnya, padahal dia masih sangat muda.
“Hae Rin, kau cantik” entah apa yang aku pikirkan ketika aku melihatnya dengan reflek aku bilang dia cantik, dia tersenyum padaku, senyum yang terindah yang pernah aku lihat seumur hidupku.
Disaat kami mengobrol, ahjuma itu datang dan berpamitan padaku, tapi sebelum Hae Rin pergi dia bertanya padaku “oppa siapa namamu?”, kemudian aku menjawab “Kim Heechul” pertemuan aku dan Hae Rin begitu singkatnya, aku hanya tau nama hae rin dan dia seorang yeoja yang mengidap jantung, aku berharap bisa bertemu dengannya lagi, pikirku dalam hati.
Hongki sudah diperiksa dokter, katanya dia harus dirawat selama seminggu disini karena ada beberapa bagian tubuh hongki yang sakit.
“hongki tadi aku melihat ada seorang yeoja yang cantik sekali” ucapku pada hongki
“hyung kau bercanda ya, ini bukan seleramu hyung” jawab hongki
“apa maksudmu bodoh?” aku memukul kepala hongki
“aww sakit hyung, kau menyiksa orang sakit, maksudku kan type mu yeoja-yeoja yang ada di club malam bukan di rumah sakit, apa kau melihat hantu” aissh kurang ajar dongsaengku ini, memang benar juga apa kata hongki bagaimana bisa seorang Kim Heechul bisa tertarik dengan yeoja di RS ini tapi ini beda Hae Rin beda, walaupun dia sakit tapi wajahnya tidak mudah aku lupakan, senyumnya, sorot mata indahnya.
“aku berharap bertemu dia lagi” ucapku pada hongki
“kau kerumahnhya saja, hyung”
“”itu dia aku lupa menanyakan alamat rumahnya bodoh” aku bersiap memukul hongki tapi dengan cepat dia menghindari pukulanku.
“jika kalian jodoh, kau akan bertemu dia lagi hyung” wah wah tumben mulut hongki mengeluarkan kata yang begitu benar, baru kali ini aku mendengar ucapannya bermakna.
-Author POV-
Heechul tiap hari setelah pulang kerja menjenguk hongki, sebenarnya dia berharap bertemu lagi dengan Hae Rin, sudah 3 hari hongki dirawat di RS tapi Heechul tidak pernah lagi bertemu dengan Hae Rin. Entah apa yang terjadi pada Heechul hatinya serasa menunggu hae rin terus menerus, padahal dia seorang yang bisa mendapatkan yeoja lebih dari Hae Rin, wajahnya tampan, tubuhnya tinggi, dan yang lebih penting dia seorang yang mapan, boleh dibilang sangat berkecukupan, wanita mana yang tidak mau dengan Heechul.
-Hae Rin POV-
Aku senang bisa dengan orang yang aku kenal di RS itu, namanya Heechul oppa, dia sangat tampan, dia juga baik
padaku, tapi kata eomma jangan percaya namja seperti itu, Hye Jin eonni pun memperingatkanku juga, eonni bilang aku belum tau pahitnya dunia ini jadi aku tidak tau siapa orang yang aku hadapi. Apa benar Heechul oppa seperti yang dikatakan eomma dan eonni, aku tau mereka sangat menyayangiku dari kecil, aku tau karena aku berbeda eomma selalu memperlakukanku berlebihan, pernah saat aku kehujanan eomma memarahi eonni karena eomma mengganggap ini salah eonni aku jadi sakit, sejak kecil aku mengidap penyakit jantung, aku pasrah jika Tuhan mengambil nyawaku, tapi saat aku bertemu Heechul oppa aku ingin hidup seribu tahun lagi, aku tau aku hanya seorang gadis yang sedang menunggu ajal saja, tapi jika Tuhan memperbolehkanku aku ingin sekali lagi bertemu dengan Heechul oppa.
Aku seperti biasa sarapan dengan eomma dan eonni, sarapanku berbeda dengan mereka, yah itu sudah biasa.
“eomma aku ingin jalan-jalan ya?” pintaku pada eomma.
“tapi kau tidak kuat Hae Rin” aku sudah mengira eomma pasti melarangku, padahal aku bosan dirumah terus, eonni sibuk bekerja.
“eomma ku mohon” pintaku dengan nada memelas, tapi eomma tidak mengindahkanku.
Aku marah sekali pada eomma, kenapa aku selalu dikurung seperti ini, aku ingin melihat dunia, kalau seperti aku sama saja seperti orang buta, aku ingin seperti yang lain bermain diluar sana, paling tidak aku ingin ke taman dekat rumahku, itupun aku tidak bisa.
“eonni kumohon” aku berusaha membujuk eonni tapi hasilnya sama, eonni tidak mengizinkanku pergi.
“Hae In, nanti yah jika eonni tidak sibuk aku akan mengajakmu jalan-jalan” nanti-nanti aku bosah eonni selalu berjanji padaku tapi tidak dia tepati.
“kapan, kau terus saja bilang nanti kalau tidak sibuk, kapan kau tidak sibuk? Tiap hari kau sibuk dengan pekerjaanmu” aku pun pergi meninggalkan mereka berdua dan kembali ke kamarku.
Di kamar aku hanya mengingat Heechul oppa, oppa aku ingin keluar saja harus meminta ijin dengan susahnya, itupun kalau eomma dan eonni mengijijnkanku. Aku hanya bisa menangis di kamarku, sampai terbesit sebuah tindakan nekad, aku berencana keluar diam-diam dari dalam rumah, yah aku akan keluar sebentar untuk menghirup udara segar, aku tau eomma pasti sedang sibuk di dapur dan eonni pergi kerja, aku pun keluar dari kamarku mengendap-ngendap supaya langkah kakiku tidak terdengar.
Dengan susah payah akhirnya aku bisa keluar dari rumah, aku membawa beberapa uang, aku ingin membeli es cream, yang ada di seberang jalan itu, aku berjalan menuju tempat penjual ice cream itu, dengan senangnya aku memakan ice cream ini, rasanya berbeda sekali karena aku yang membelinya sendiri, tapi jika ice cream pemberian eonni aku rasa lebih enakan ice cream ini. hari mulai terik, suasana kota mulai panas membuatku berkeringat dan terasa lelah, aku bermaksud menghentikan taxi tapi ketika aku akan menyebrang ada mobil dihadapanku, untung mobil itu cepat berhenti dan aku taksampai tertabrak, setelah orang yang hampir menabrakku keluar, aku merasa mengenalinya, yah benar dia Heechul oppa, “oppa apa itu kau? Heechul oppa” aku pun diajak Heechul oppa berjalan-jalan di taman, dia membelikanku kue beras, dan jajanan yang ada disini, aku senang sekali, bisa bersama dia, aku tidak menyangka aku bisa bertemu lagi dengannya, saat ini aku sedang duduk berdua dengan Heechul oppa.
“oppa dimana rumahmu?” tanyaku padanya.
“rumahku dekat dari sini, wae?” Tanya Heechul oppa.
“kalau aku ingin bertemu dengan aku bisa ke rumahmu kan?”
“oh aku ada diapartmen itu” ia menunjukan gedung yang ada di seberang jalan itu.
“kau sendirian oppa?”
“ne, orangtua ku berada diluar negri, mereka menetap di Amerika, sedangkan aku bekerja disini”
“oppa aku ingin sepertimu” aku iri dengan heechul oppa, dia bisa kemana saja sendirian tanpa diawasi eomma dan eonnni seperti diriku.
“kenapa kau berkata seperti itu Hae Rin?” Tanya heechul oppa.
“aku sejak kecil tidak diperbolehkan eomma keluar dari rumah tanpa penjagaan mereka, mereka takut terjadi sesuatu padaku”
“jadi kau tidak pernah keluar rumah?” Tanya oppa.
“ne oppa, makany aku senang sekali saat oppa mau mengajakku berjalan-jalan”
“mulai hari ini oppa berjanji akan menemanimu jika kau ingin keluar, “ aku senang sekali oppa malah menawarkan diri menemaniku setiap hari.
Tiba-tiba aku merasa pusing, tubuhku mulai lemas, tak berapa lama kemudian aku sudah pingsan di pelukan Heechul oppa dan tidak tau bagaimana selanjutnya yang terjadi padaku.
-Heechul POV-
Saat ini waktunya makan siang aku melajukan mobilku, aku bermaksud makan direstoran favorit ku, tepat tidak jauh dari tempatku bekerja, saat mengemudikan mobilku aku hampir menabrak seorang yeoja. Setelah dia memanggil namaku aku baru sadar dia yeoja yang aku tunggu kehadirannya dia Hae Rin. Karena aku ingin lebih mengenalnya aku mengajaknya ke taman bermain, aku mengobrol dengannya dan setelah mendengar semua ceritanya aku semakin ingin melindungi yeoja ini, dia sangat kesepian, keluar rumah saja dia sangat jarang dan harus ditemani keluarganya.
Tiba-tiba Hae Rin pingsan dipelukannku, aku mulai cemas dengannya aku langsung membawanya ke RS, aku menelepon keluarganya. Di rumah sakit aku menunggui Hae Rin sampai ia siuman, ketika dia siuman dia tersenyum padaku dan berkata “gomawo oppa”, “apa masih sakit?” tanyaku pada Hae Rin. “anio, karena ada oppa rasa sakitku cepat hilang” aku sedikit malu karena Hae In berkata seperti itu padaku.
“oppa jangan cemas, aku sudah terbiasa seperti ini” apa katanya ini terbiasa baginya tapi bagiku ini sangat mengkhawatirkanku.
“kau tau aku sangat cemas, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan saat kau pingsan tadi” jawabku sedikit jengkel mendengar dia berkata ini sudah terbiasa baginya.
Saat aku mengobrol dengan Hae Rin, terliahat eomma Hae Rin masuk dengan seorang yeoja dibelakangnya, terlihat eommanya sangat marah ketika melihat ku ada disamping anaknya.
“kau yang mengajak Hae Rin keluar, kau tidak tau ini sangat membuat kondisi dia memburuk” bentak ahjuma padaku.
“mianhe, aku menyesal” jawabku
“eomma itu bukan salah oppa, aku yang kabur dari rumah, kami hanya ketemu kebetulan, eomma harus berterima kasih padanya kalau tidak ada dia aku bisa tidak tertolong” aku tau Hae Rin berusah membelaku, tapi tetap saja aku juga merasa aku yang bertanggung jawab.
“gomawo” yeoja yang ada disamping ahjuma malah yang berterima kasih padaku.
“oppa dia eonniku, Park Hye Jin”
“Dia harus dioperasi secepatnya” kata dokter itu pada ahjuma.
“kapan itu? Apa harus sesegera mungkin” Tanya Hye Jin noona.
“harus segera sebelum terlambat, operasi ini harus dilakukan dijepang kerena disana peralatannya lebih canggih” ucap dokter.
“eomma aku tidak mau, aku tidak mau pergi” pinta Hae Rin pda eommanya.
“menurutlah sekali ini pada eomma, biar kau cepat sembut, apa kau tidak ingin sehat seperti orang lain, berkeluarga, dan mempunyai anak” aku tau ahjuma mengatakn ini supaya Hae Rin mau pergi untuk operasi.
“saya beri waktu anda 3 hari sebelum memutuskannya” dokter itupun pergi keluar.
Hening diruangan ini, Hae Rin kelihatan tidak mau, pergi sementara ahjuma ingin melihat Hae Rin sembuh, ia ingin melihat anaknya sehat. Aku ? tentu saja aku ingin Hae Rin lekas sembuh agar aku bisa mengajaknya jalan-jalan lagi. Saat itu tiba-tiba Hye Jin noona mengajakku keluar untuk membicarakan sesuatu, akupun mengikutinya dari belakang. Kami duduk di ruang tunggu, dan Hye Jin noona pun mulai membuka suara “Heechul apa kau suka Hae Rin?” tanyanya padaku, aku sedikit bingung juga dengan pertanyaannya, karena aku sendiri memang merasa menyukai Hae Rin tapi apa ini cinta, entahlah.
“emh tentu dia manis, aku suka”
“aku bertanya serius padamu, jika kau hanya menganggap Hae Rin sebagai mainanmu lebih baik kau tinggalkan dia, jika kau memang mencintainya tolong bujuk dia supaya mau berobat” pinta Hye Jin padaku.
“apa maksudmu bilang aku mainmain pada adikmu?” aku sedikit marah padanya.
“aku sudah sering melihat namja sepertimu, aku tau kau bukan namja polos seperti yang adikku katakan” aisssh apa yang dia katakana mungkin juga benar, memang aku sering berganti-ganti yeoja, tapi setelah aku mengenal Hae Rin aku tidak bisa melupakannya, yah seperti aku tobah.
“kau boleh tidak mempercayaiku, aku tau aku bukan namja yang baik untuk adikmu tapi aku akan berusaha mencintainya sepenuh hatiku” lirikku tajam pada matanya.
Akhirnya aku sepakat denga Hye Jin untuk membujuk Hae Rin operasi dijepang, aku akan berusaha membujuknya sampai dia mau pergi, aku tau saat dia pergi aku akan sangat merindukannya tapi ini harus kulakukan demi kebaikannya dan untuk kesembuhannya.
-auhtor POV-
Setelah membujuk Hae Rin untuk pergi ke jepang akhirnya dia mau, Hae Rin hanya menurut pada Heechul dia tidak mau mendengarkan eomma dan eonninya tapi lain dengan Heechul dia langsung menurutinya.
“Hae Rin aku mau pergi ke jepang” ucap Heechul
“oppa tidak mau bersamaku” Tanya Hae Rin.
“anio, tapi oppa ingin melihatmu sembuh” heechul membelai rambut Hae Rin dengan tangannya,
“oppa, tapi” sebelum Hae Rin meneruskan nya jari Heechul sudah menempel di bibir Hae Rin, Heechul menatap mata Hae Rin dalam-dalam, tangannya meraih dagu Hae In, perlahan wajah mereka berdekatan, hanya 1 senti jarak antara keduanya. Heechul mencium bibir Hae Rin dengan sangat lembut, kemudian dia membisikan kalimat “saranghae, chagi aku akan menunggumu pulang” di telinga Hae In.
Hae Rin sudah siap pergi ke jepang, dia tidak ragu lagi menjalani operasi, sebenarnya ini bukan hanya operasi tapi juga pemulihan yang kata dokter perlu waktu 1 tahun untuk menjalaninya, tapi karena dia tau ada namja yang baik hati yang akan selalu menunggunya dia tidak ragu, pria itu adalah Kim Heechul, cinta pertamanya dan mungkin akan menjadi cinta terakhir bagi dirinya.
Hari-hari berlalu, sudah 10 bulan Hae Rin berada dijepang, Heechul masih tetap menunggu Hae Rin, hae rin selalu mengirimkan surat untuk heechul, Heechul senang karena Hae Rin bilang kesehatannya membaik setelah operasi, sekarang tinggal menjalani pemulihan saja. Entah ini takdir ataupun hanya kebetulan saja, ternyata Hye Jin menjadi rekan kerja Heechul untuk proyek baru kerja sama antara perusahaan tempat mereka bekerja, mereka sering bersama-sama entah meninjau lokasi ataupun meeting untuk membicarakan proyeknya. Hye Jin tidak segalak dulu pada Heechul, malah dia sering mengajak Heechul makan bersama, semua terlihat seperti biasa saja. Tapi dibalik itu ternyata hye Jin menyukai Heechul, dia tau ini tidak adil bagi Hae Rin, tapi dia juga tidak bisa memendam perasaannya, ini seperti penghianatan dari seorang eonni pada dongsaengnya.
-Hye Jin POV-
Kim Heechul kenapa harus dia, dia kekasih dongsaengku aku tau itu, tapi aku menyukainya, wajahnya yang tampan, aroma tubuhnya, dan matanya yang tajam, aku tidak sanggup jika terus bersama dengannya. Aku makin dekat dengannya setelah bekerja sma dengannya, ini gila benar ini gila, aku sudah gila. Bahkan aku selalu merasa cemburu ketika Heechul tersenyum membaca surat dari Hae Rin, aku cemburu ketika Heechul terus menceritrakan Hae In padaku. Hari ini dia mengajakku menonton, dia bilang ini sebagai perayaan ulang tahun Hae Rin, lihatlah dia, dia selalu mengingat Hae In, tidak sedetikpun dia melihatku.
“habis kerja nanti malam aku menjemputmu ya” ucap heechul.
“ada apa?” tanyaku, tumben dia sengaja mengajakku
“ah apa kau lupa ini kan hari ulang Tahun Hae Rin dongsaeng, kekasihku” aisssh aku kira dia sengaja mengajakku, ternyata bukan untukku.
“baiklah” ucapku lesu.
-Heechul POV-
Aku sengaja mengajak Hye Jin menonton film, karena saat aku membaca surat dari Hae In dia bilang ingin sekali menonton flm denganku pada saat hari ulangtahunnya, tapi dia juga berpesan aku boleh menggantikannya dengan Hye Jin, hahaha ada-ada saja kekasihku itu, tapi karena aku juga ingin menyegarkan mataku dan sudah lama juga tidak menonton flm akhrnya aku mengajak Hye Jin.
Dibalik persahabatanku dengan Hye Jin kadang aku merasakan hal yang aneh, aku selalu ingin bersama dengan dia, aku tau ini salah, aku berusaha menghilangkan perasaan ini. aku berusaha menjaga cintaku untuk Hae Rin tapi apa ini sama apa aku hanya menganggap Hae Rin sebagai adik kecil?
Di perjalan sesudah pulang dari menonton film Hye Jin terlihat cemberut saja dari tadi.
“hai ada apa denganmu?” tanyaku.
“anio,” jawabnya.
“hai noona kenapa kau ini” aku semakin penasaran apa yang terjadi pdanya.
“berhenti memanggilku noona, umurku dan kau sama” Hye Jin membentakku.
Aisssh kenapa dia, apa dia sedang PMS, pikirku asal,
“Hye Jin apa kau mau ku antar pulang?” tanyaku.
“tidak aku mau minum saja di café, eomma tidak ada dirumah jadi aku ingin keluar” jawabnya
“kalau kau hanya ingin minum datang saja keapartemnku, lagi pula aku banyak minuman di kulkas” ajakku padanya, aku mengajaknya karena ku liaht dari kaca spion diluar hujan deras, ak tidak bisa membiarkan dia kehujanan.
“baiklah” jawabnya.
Setelah 15 kemudian kami sampai di apartmen, Hye Jin melihat-lihat kedalam, dia meliaht sebuah foto, foto ketika aku dan Hae Rin ditaman.
“kalian sangat serasi” ucap Hye Jin padaku.
“ah iya tentu saja, aku rindu sekali padanya” jawabku.
Kami hanya mengobrol sebentar, Hye Jin sudah asik meminum soju yang ada dikulkasku, entah kenapa dia seperti kerasukan setan soju saja, aku hanya minum sedikit saja, kami hanya duduk sambil menonton tv.
“Heechul kau mencintai Hae Rin” Tanya hye jin dengan kata-kata yang tak jelas, karena dia mabuk berat.
“tentu saja, wae?”
“aku mencintaimu” bagai petir disiang bolong aku mendengar kata hye jin tadi, ah dia pasti sedang mabuk berat wajar jika dia mengucapkan kata-kata aneh.
“kau ini bisa saja” ucapku asal.
“kau tidak percaya padaku” hye jin mendekatiku dan memelukku.
“hentikan Park Hye Jin” aku kekasih dongsaengmu,
Entah apa yang merasukinya, dia mencium bibirku penuh nafsu, aisssh aku tidak bisa menolaknya, aku namja normal sudah lama aku tidak merasakan ini, aku tidak bisa mengabaikan perlakuannya padaku, melihat tubuhnya yang sexy, lehernya yang putih dan bibir merahnya membuatku melupakan Hae Rin, keparat kau Kim Heechul, aku mengutuk diriku sendiri, aku malah dengan asiknya menjelajahi leher Hye Jin, sampai mebuat bererapa kiss mark di lehernya yang putih. Oh aku tidak sanggup lagi, perlahan aku membuka kancing baju Hye Jin satu persatu kulepaskan, dan kemudian ****SKIPPP**** author : mau ngintip ah hahaha.
-Hye Jin POV-
Oh tubuhku berat sekali, aku membuka mataku, aku kaget setelah aku tau ada seorang yang berada di atasku, kim Heechul, oh tidak tidak mungkin aku melakukan ini dengannya dengan kekasih dongsaengku, andwaeeeee aku menjerit, sampai Heechul terbangun, sama sepertiku dia juaga kelihatan sshock dengan keadaan kami, aku dan dia.
“bagaimana ini Heechul? Aku menghianati adikku sendiri” tanyaku pada Heechul, aku menangis sejadi jadinya, aku merasa eonni yang kejam, disaat adikku sakit aku malah menghianati kepercayaannya padaku.
“mianhe Hye Jin aku juga bingung, apa kita harus mengatakan ini pada hae in ketika dia pulang?” Heechul sama bingungnya denganku.
-author POV-
Sudah 15 hari Hye Jin telat, dia merasa takut, dia takut dia hamil, hye jin berbicara pada Heechul kalau saat ini dia belum datang bulan, kemudian mereka memeriksakannya ke dokter, dan benar seperti dugaan Hye Jin dia hamil anak Heechul anak kekasih dongsaengnya.
Eomma hye jin sudah tau hal ini, dia marah bukan main ketika tau Hye Jin mengandung anak Heechul, dia sampai tidak mengira eonni yang disayangi Hae Rin menghianatinya.
“kau tega sekali Hye Jin, kau tau adikmu sakit tapi kau malah menghianatinya”
“eomma aku tau aku salah, aku tau aku pantas dicaci, tapi eomma aku juga mencintai Heechul”
“kenapa bukan namja lain, kenapa kau mengambil milik adikku, apa kau tidak kasian pada Hae In, dia selalu tidak bisa melakukan apa yang bisa kau lakukan” eomma hye jin mungkin memang benar Hye Jin salah, hye jin menghianati hae in.
“dan kau Heechul kenapa kau setega ini pada Hae Rin,padahal dia amat mencintaimu, dia selalu percaya kau namja yang baik tapi ternyata” tidak cukup dengan Hye Jin, Heechulpun tentu saja dimarahi oleh eomma Hye Rin. Heechul sudah tidak bisa beralasan apapun karena memang semua yang diucapkan eomma hye rin benar.
-Hye Jin POV-
Aku bingung dengan semua ini, Heechul tidak mungkin bilang pada hae rin dia telah tidur denganku, itu pasti membuat kesehatan hae rin makin memburuk, sementara aku hamil, aku tidak mau menggugurkan kandunganku aku tidak mau menambah dosaku lagi. Aku juga tidak sanggup jika melihat hae jin pulang dan tau aku sedang mengandung anak kekasihnya.
Eomma masih saja tidak memaafkanku, aku tau aku ini wanita jalang yang menggoda kekasih adikku sendiri, tapi jujur jika boleh memilih akupun tidak mau jatuh cinta pada Heechul, aku ingin seperti orang lain menjalin cinta dengan wajar tidak seperti ini, kisah cinataku begitu rumit.
“eomma bisakah aku menikah saja dengan Heechul?” tanyaku pada eomma karena aku sudah putus asa.
“beraninya kau mengatakan itu, apa kau tidak punya hati, apa kau mau adikmu langsung mati, apa kau puas?” geram eomma padaku.
“tapi eomma bagaimana dengan anakku ini, aku tidak mau dia tidak punya seorang ayah”
“itu kau harus menanggungnya sendiri, apa kau tidak berfikir saat melakukannya dengan Heechul, pernah kau berfikir?” semua cacian dari eomma aku terima, aku memang salah, aku memang berdosa, entah kata apa lagi yang pantas buatku. Aku tidak tau harus berbagi semua ini dengan siapa, mungkin dengan Heechul, yah mungkin dia mau mendengarku, dia adalah ayah dari anakku. Akupun bergegas pergi ke kantor Heechul.
****di kantor Heechul****
Aku masuk keruang kerjanya, aku lihat dia sedang menyelesaikan beberapa berkas, dia mempersilakanku duduk, dia sangat dingin sekali padaku, apa dia sengaja ingin menghindariku.
“ada apa kesini?” Tanya Heechul.
“apa aku tidak boleh kesini?” tanyaku.
“mianhe untuk semua kesalahanku, aku tau saat itu aku sedang dibawah kendali alkkohol begitupun denganmu” Heechul memang tidak mencintaiku, dia memanggap semua itu kesalahan, tapi sungguh aku tidak menyesalinya, yang aku sesali kenapa namja itu harus Heechul.
“tapi aku memang mencintaimu, aku selalu cemburu padamu ketika kau menunggu surat dari Hae Rin, aku sangat ingin memelukmu tapi aku menahannya” akupun menangis sambil mengucapkan itu semua.
“Hye Jin, jika aku boleh memilih aku akan memilihmu sebagai istriku, tapi aku sudah berjanji pada Hae Rin” ucap heechul, apa dia juga punya rasa yang sama denganku.
“tapi janjimu sudah kau khianati Kim Heechul” tegasku padanya.
Dia hanya diam setelah mendengarku berkata seperti tadi, aku dan dia hanya diam dengan pikiran masing-masing, aku dengan kebingunganku, Heechul dengan keraguannya, apa dia mencintaiku atau tidak.
“Hae in 2 bulan lagi pulang, apa aku harus berbohong padanya?” tanyaku
“andwae, aku akan katakan semua yang telah kita lakukan”
“tapi,,” sebelum aku melanjutkannya dia memotong.
“aku bukan namja yang tidak bertanggung jawab, aku akan mengatakan sendiri pada Hae Rin, aku yakin dia pasti kecewa, tapi aku juga tidak bisa melihat mu menanggung ini sendirian”
“gomawo” ucapku pada Heechul.
-author POV-
Sepertinya hati heechul memang telah berubah, dia memilih Hye Jin sebenarnya bukan karena kehamilan Hye Jin tapi ternyata sejak mereka bekerja sama dia punya rasa suka, karena ingin menjaga cintanya pada Hae Rin dia berusaha menahannya, tapi sekuat apapun tetap saja cintanya pada Hye Jin lebih besar. Heechul selalu menjaga dan menemani Hye jin memeriksakan kehamilannya, walau baru 2 bulan tapi Heechul sangat telaten menjaganya, mereka memang belum menikah, mereka berencana akan mengatakan semuanya pada Hae Rin. Sebenarnya eomma Hye Jin tidak pernah mengizinkan menikah karena takut akan menyakiti hati Hae Rin.
2 bulan telah berlalu hari ini Hae Rin pulang dari Jepang, dia sangat bahagia sekali karena akan menemui kekasihnya Heechul, menemui eonni dan eommanya.
“oppa” sahut Hae In dengan ceria ketika melihat Heechul menjemputnya.
“ah ne selamat datang kembali ke seoul” ucap Heechul. Hae Rin memeluk Heechul dengan eratnya, pelukannya pada Heechul membuat Hye Jin cemburu. Hae Rin dijemput Hye Jin dan Heechul karena eommanya kurang enak badan jadi tidak bisa ikut.
“apa kau tidak merindukanku?” ucap Hye Jin pada hae rin, sebenarnya itu trik agar hae rin melepaskan pelukannya dari Heechul.
“hehehe tentu eonni aku merindukanmu, tapi aku lebih rindu Heechul oppa” chup, Hae Rin mengecup pipi Heechul sekilas.
“ah cepat kita pulang” ajak Heechul, merekapun mengikutu Heechul dan masuk mobil, saat didalam mobil terlihat Hye Jin sangat tidak nyaman, karena dia duduk dibelakang sedangkan Hae Rin dan Heechul duduk didepan, mereka mengobrol dengan asyiknya, Hye Jin merasa diacuhkan oleh Heechul.
“aku turun disini saja” ucap Hye Jin,
“kau mau kemana?” Tanya Heechul.
“ada urusan kantor yg harus ku selesaikan sekarang” Heechul tidak merasakan keanehan sikap Hye Jin karena dari tadi dia hanya mengobrol dengan Hae Rin. Heechulpun membiarkan dia turun dari mobil, pdahal saat ini Hye Jin sangat kesal padanya.
Hae Rin dan Heechulpun tiba dirumah Hae Rin, Heechul membantu membereskan semua barang Hae Rin, “oppa apa kau mau minum?” Tanya Hae Rin, “oh iya aku haus sekali” jawab heechul. Heechul menemani Hae Rin sampai malam, sebenarnya dia menunggu Hye Jin pulang tapi hye jin masih belum pulang selarut ini. Heechul mulai khawatir pada Hye Jin, apa lagi dia tau Hye Jin sedang Hamil.
-Hye Jin POV-
Sebenarnya aku ingin sekali marah pada Heechul tadi tapi aku tidak bisa, aku tidak kuasa melihat Hae Rin, aku tadi bukan ke kantor tapi aku hanya minum-minum saja di sebuah bar, entahlah aku hanya ingin tenang, aku ingin sedikit melupakan masalah ini.
Aku tiba dirumah, ternyata Heechul masih ada, aku tau pasti dia melepas kerinduannya pada Hae Rin, aku cemburu tiap kali melihat mereka berdua, yah aku tidak bisa membohongi hatiku, aku cemburu pada kekasih dongsaengku, Park Hye Jin kau memang benar, benar tidak tau diri.
“eonni kau sudah pulang, mau makan? Aku dan Heechul oppa sudah membuatkan makanan untukmu?” Hae Rin menawariku makan, ah sudah kuduga.
“ne, aku juga lapar” aku menuju ruang makan, hae rin masih tetap menonton tv.
“ah aku haus,” Heechul mengikutiku dari belakang menuju ruang makan.
Aku dan Heechul saling berpapasan, dia menatapku curiga, aku tidak memperdulikannya, dengan santai aku duduk di kursi, tiba-tiba Heechul meraih tanganku “kau minum?” Tanya Heechul.
“apa, apa pedulimu?” jawabku sengit.
“aku menunggumu disini untuk siapa? Aku menunggumu Park Hye Jin” lepaskan, aku menghempaskan tangannya dari tanganku.
“aku mencintaimu, hanya saja aku belum bisa katakan semua ini pada Hae Rin” ucap Heechul.
“sudahlah” jawabku asal, aku kesal dengan sikapnya, dia seperti tidak memperdulikanku.
“kenapa kau ini, kita sudah berjanji akan membesarkan anak kita, tapi kau malah seperti ini”
“anak kita, apa kau peduli?” aku sedikit berteriak padanya, dia mendorongku ke tepi dinding dan menciumku sangat lama, sampai kami berhenti saat kami mendengar suara gelas yang pecah “PRAAAAAAAKK”
“Oppa” ternyata Hae In melihat aku dan Heechul, dia pergi setelah melihat Heechul menciumku. Dia pasti sangat sedih, aisshhh aku memang ingin memberitahu Hae rin tapi bukan cara seperti ini.
-Author POV-
Hae Rin tak kuat melihat eonni dan kekasihnya menghianati kepercayaannya, hal ini membuat jantungnya kembali melemah, dia dibawa ke RS lagi, tapi saat dirumah sakit dia sadar mungkin Heechul bukan jodohnya, mungkin dia hanya jalan agar eonninya bisa mengenal Heechul, walau terasa sangat sakit tapi dia seorang yeoja yang baik, dia merelakan Heechul menikah dengan Hye Jin, dia tidak tega jika melihat keponakannya lahir tanpa ayah. Heechul menikah dengan Hye Jin disaksikan olah Hae In, eomma Hye Jin pun merestui pernikahan mereka, eomma Hye Jin bisa luluh karena bujukan Hae Rin, Hae Rin bilang pada eommanya, “ini takdir eomma, mungkin Heechul oppa bukan jodohku”. 1 bulan setelah Hye Jin dan Heechul menikah Hae rin meninggal. Heechul tidak akan pernah lupa pada Hae Rin yeoja yang baik hati, malah teramat baik, seoarang gadis yang lembut dan pemaaf, setelah anak heechul lahir, Heechul memberi nama anaknya Kim Hae Rin karena dia ingin melihat anaknya seperti Hae Rin, penuh kasih, tulus dan lembut. Hye Jin menjadi istri yang baik untuk Heechul, begitupun heechul berusaha menjadi suami yang baik untuk Hye Jin, mereka Hidup bahagia.
THE END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar