Bad Boy but I love U [part 7]
Author : Heecat18
Title : Bad Boy but I love U [part 7]
Genre : Romance,
Cast :
- Kim Heechul
- Shin Hyo Rin
- Kim Jung Mo
- Park Ga in
- Leeteuk
-Author POV-
Hyo Rin sudah ditangani oleh dokter, tapi tetap saja Heechul merasa khawatir dengan Hyo Rin, dalam hatinya ia merasa semua ini terjadi karena ulahnya, sementara Jung Mo pulang karena ayahnya meneleponnya sepertinya ada hal yang penting, Jung Mo sebenarnya ingin menemani Hyo Rin tapi apa boleh buat.
Lama heechul terdiam, lalu dia berfikir kenapa hanya karena terkena pukulan Jung Mo Hyo Rin sampai pingsan?. Apa dia baik-baik saja, atau ada alasan lainnya? Pertanyaan itu berkumpul dipikiran Heechul, walau begitu dia sangat ingin Hyo Rin baik-baik saja.
-Hyo Rin POV-
Tubuhku sangat lemas sekali, kepalaku pusing, aku membuka mataku perlahan, ada dimana aku ini? Ku perhatikan sekitarku sepertinya ini bukan kantor, ataupun rumahku, lalu aku melihat sesosok pria memakai jas putih.
“dimana aku?” tanyaku padanya.
“anda sedang di rumah sakit, saya dokter yg memeriksa anda” jawabnya.
“apa aku baik2 saja?” tanyaku lagi,
“emh, selamat anda sedang mengandung” mwo?? Aku kaget setengah mati tapi aku menyembunyikannya dari dokter itu, berarti aku akan punya anak dari Heechul. **author : wahhh hebat kan 1 kali langsung caer wkwkwk
“benar kah? Apa tidak salah periksa?” tanyaku memastikan lagi
“benar anda sedang mengandung, itu sebabnya tadi anda pingsan” dokter itu menjelaskan padaku.
“tapi,,” dokter itu ingin mengatakan sesuatu padaku, raut wajahnya agak sedikit berubah.
“kenapa dok? Katakana saja” aku sedikit khawatir karena ekspresinya itu,
“anda memang mengandung, tapi kandungan anda berpengaruh pada kesehatan anda” aku makin penasaran dengan penjelasannya.
“sebenarnya apa yg terjadi dok, katakanlah aku siap mendengarnya”
“ketika kandungan anda semakin membesar, kesehatan anda akan semakin menurun, karena rahim anda lemah, sebaiknya anda tidak melanjutkannya karena beresiko besar pada hidup anda” ya Tuhan kenapa ini, aku sangat senang akan mempunyai anak tapi resikonya sangat besar.
“tapi aku tidak akan mati kan dok karena mengandung” aku berharap dokter itu menjawab “tidak sampai begitu”
“sebaiknya anda memilih, antara kandungan anda atau kesehatanmu, karena ini berakibat fatal, maaf, sampai merenggut nyawa anda” aku hanya terdiam dan lemas mendengar kata-kata yang diucapkan dokter itu, apa yg harus kulakukan, aku ingin mempertahankan kandunganku, Heechul kecil kami *haha sotoy bs aja anaknya cwe,,wkwkwk
“tapi dok?” sebelum aku melanjutkannya dokter itu mengatakan “satu minggu lagi anda kembali ke sini dan putuskanlah” aku benar-benar sangat bingung, tak tau lagi harus bagaiamana.
Aku ingin Heechul melihatku baik-baik saja, aku tidak mau terlihat lemah dihadapannya, aku sangat ingin membuatnya tersenyum, aku hampir melupakan apa yang telah dia lakukan padaku, walaupun dia menyakitiku tapi rasa cintaku padanya menghapus segalanya, Tuhan aku ingin selalu bersamanya, walau aku tak tau dia mencintaiku atau tidak, aku tidak akan memperdulikannya, asal bisa selalu bersamanya aku sangat bersyukur.
“dok, tolong jangan katakan apapun pada suami ku, kecuali soal aku sedang mengandung anaknya, aku mohon dok” pintaku pada dokter itu.
Sepertinya dokter itu tau aku tidak ingin membuat Heechul cemas, kemudian dia mengiyakannya lalu dokter itu menyuruh suster memanggil Heechul.
-Heehul POV-
Aku duduk diruang tunggu dengan mencemaskan keadaan Hyo Rin, lama sekali dia belum siuman, hatiku mulai tidak tenang, kuharap dia baik-baik saja.
“Tuan istri anda sudah siuman, anda boleh melihatnya” seru seorang suster yang menghampiriku. Akhirnya dia siuman juga aku sudah tidak sabar melihat keadaannya, akupun masuk ke ruangan tempat Hyo Rin rawat, ku lihat Hyo Rin sudah sadar, dasar yeoja ini membuatku khawatir saja. Aku penasaran kenapa Hyo Rin bisa pingsan, jadi ku tanyakan pada dokter yang merawat Hyo Rin.
“sebenarnya kenapa istriku, dokter?”
“ah itu hanya hal biasa, karena dia sedang mengandung jadi ini sering terjadi, pada wanita yg sedang hamil” omo, aku tidak salah dengarkan, tadi dokter bilang Hyo Rin sedang hamil, itu artinya aku akan menjadi seorang ayah *author : ya iyalah, dasar chul pabo,,keke
“benarkah? Apa dokter tidak salah periksa” aku masih tidak percaya dengan kata-kata dokter tadi.
“tidak, selamat tuan anda akan menjadi seorang ayah, tapi tolong perhatikan kesehatan istri anda, usahakan membuat pikirannya rilek” antara senang dan kaget aku mendengar Hyo Rin hamil, tapi aku berjanji akan memperlakukan Hyo Rin dengan baik, karena dia telah member kebahagian buatku.
“istri saya sudah bisa pulang sekarangkan?” tanyaku pada dokter.
“tentu, nanti saya berikan resep agar membantu kesehatannya”
Dokter itu pun keluar ruangan, aku menyuruh sekretarisku mengurus semua administrasi dan hal lainnya, dan aku bisa membawa Hyo Rin pulang ke rumah kami. Aku mendekat ke tempat Hyo Rin berbaring, aku tidak bisa berkata apapun, entah karena senang atau merasa bersalah padanya, aku jadi bingung sendiri.
“apa kau tidak senang aku mengandung anakmu?” Tanya Hyo Rin dengan wajah yang pucat.
“ani, tentu aku senang, hanya saja aku sedikit kaget dan tak percaya” yeoja ini selalu saja berfikiran buruk padaku, padahalkan aku senang sekali.
“apa maksud mu tidak percaya, apa kau kira aku pernah tidur dengan namja lain selain denganmu” kenapa dengan yeoja ini, sensitif sekali, apa ini juga bawaan anakku.
“bukan seperti itu, Hyo Rin, percayalah aku sangat menginginkan hal ini, kelak kita akan punya seorang anak yang lucu, aku juga percaya padamu, dan maafkan aku atas kesalahanku, aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk mu dan ayah yang baik untuk anak kita nanti” aku berusaha menjelaskan dan meyakinkahnya pada Hyo Rin.
Tapi entah apa yang salah dengan kata-kataku tiba-tiba Hyo Rin menangis, aku tidak tega melihatnya seperti itu, tapi aku juga tidak tau alasan kenapa dia menangis, aku tidak pernah melihat dia menagis sebelumnya, tangisannya menunjukan suatu kesedihan.
“Hyo Rin jangan menangis lagi, nanti anak kita akan sedih melihat eomma nya bersedih” aku mengusap air matanya dengan tanganku.
“aku ingin kita selalu bersama” ujar Hyo Rin sambil menatapku.
“tentu saja aku akan tetap bersamamu, Hyo Rin, percayalah padaku” ucapku meyakinkannya dan memeluknya, entah kenapa yeoja ini jadi aneh sekali, sejak di bawa ke rumah sakit ini.
“gomawo” bisiknya padaku.
-Author POV-
Heechul akhirnya meninggalkan rumah sakit dan membawa pulang Hyo Rin ke rumah mereka, kebahagian Heechul sangat terlihat, walaupun luka diwajahnya masih sakit tapi dia tidak memperdulikannya, Heechul bahkan menelepon eommanya dan memberitahukan kalau Hyo Rin sedang hamil, dan tentu saja eomma Heechul sangat senang seperti apa yang dirasakan Heechul sekarang ini. Berbeda dengan Hyo Rin dia sedang bingung dengan pilihan yang diberikan dokter padanya, disisi lain dia juga sangat bahagia akan punya seorang bayi dari namja yang teramat dia cintai, disisi lain mungkin dengan kehamilan ini akan membahayakan hidupnya *author lebe keke
-Hyo Rin POV-
Aku sangat sedih ketika Heechul berkata “Hyo Rin, percayalah aku sangat menginginkan hal ini, kelak kita akan punya seorang anak yang lucu, aku juga percaya padamu, dan maafkan aku atas kesalahanku, aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk mu dan ayah yang baik untuk anak kita nanti” air mataku jatuh tidak tertahankan, apalagi aku bisa melihat mata Heechul yang mengisyaratkan kejujurannya, namja sperti Kim Heechul bisa luluh karena anak yang aku kandung ini. aku juga berfikiran sama dengan Heechul kelak aku akan menjaga anakku bersama dengan suamiku, hidup bersama, tapi saat ku ingat kata-kata dokter padaku aku mulai cemas, sedih, dan entahlah.
“kau sudah bangun?” Tanya Heechul yang sudah membuka matanya, karena tadi aku lihat dia belum bangun.
“ne, hari ini kau tidak ke kantor?” tanyaku padanya.
“ini kan hari minggu, masa aku kerja sendiri” jawabnya padaku.
“kau lapar bukan? aku buatkan sarapan ya” aku lupa belum menyiapkan sarapan untuk Heechul.
Tapi saat aku beranjak bangun dari tempat tidur, Heechul bangun dan tangan Heechul menahanku.
“kau mau kemana, tidur saja biar aku yang membuatkan sarapan untukmu” tumben sekali dia bersikap begitu padaku.
“ada apa denganmu? Apa kepalamu baru terbentur pintu?” tanyaku karena merasa heran dengan sikapnya.
“ani, aku hanya takut kau terlalu cape, nanti terjadi apa-apa dengan anak kita” dia menatapku, sambil mengusap perutku.
Jadi dia hanya takut aku melukai anaknya, dia hanya peduli dengan anaknya, pantas saja dia mendadak perhatian padaku, ternyata hanya itu saja, keluhku dalam hati, kukira dia mencintaiku.
“kenapa kau cemberut seperti itu” ternyata dia melihat raut wajahku.
“tenang, saja aku akan menjaga anakmu dengan baik, kau tidak perlu khawatir” bentakku pada Heechul, ya aku tau dia hanya ingin memastikan aku tidak membahayakan bayi kami.
Tiba-tiba dia menarik tubuhku ke kasur dan berbisik “aku juga mengkhawatirkan mu”
“kau bohongkan” aku masih tidak percaya padanya.
“aku memang sering membohongimu, tapi aku tidak bisa membohongi hatiku” deg jantungku langsung berdebar saat mendengar penjelasan Heechul. Benarkah dia tulus berkata seperti itu padaku?? Tidak tidak aku tidak akan tertipu dengan sikapnya itu.
“hyaaa kim heechul rayuanmu tidak akan mempan padaku, aku bukan yeoja yang biasa kau rayu” tegasku padanya, Heechul menatapku sangat dalam, sampai aku tidak berani menatap matanya.
“Heechul hentikan sikap mu yg seperti ini, kau membuatku resah” ku dorong Heechul sampai terjatuh.
“sial, kau ini susah sekali diajak romantis sedikit saja” gerutu Heechul.
“aku tidak mau tidur dengan namja yang tidak mencintaiku, waktu itu kau melakukannya juga hanya menganggapku mainanmu kan?” aku sudah berjanji pada diriku sendiri aku tidak mau melakukannya jika Heechul tidak mencintaiku.
Lalu Heechul mendekatiku, dan berkata “AKU MENCINTAIMU SHIN HYO RIN, kau dengar itu” dia berkata dengan sangat kencangnya, sampai telingaku sakit, benarkan Heechul itu aneh, mana ada seorang namja yang menyatakan cinta dengan membentaknya, tapi itu membuatku senang, hatiku melayang seakan dunia ini berpihak padaku.
“apa itu caramu menyatakn cinta pada yeoja?” tanyaku padanya
“kau tau tidak, sebelumnya aku tidak pernah menyatakan cinta pada yeoja manapun, karena mereka sendiri yang menyatakannya padaku” cihh narsis sekali dia,
lalu dengan lembut dia menatap wajahku, tangannya memegang pipiku, kemudian dia berbisik ke telingaku “Hyo Rin, aku mencintaimu, maaf karena aku baru menyadarinya, aku tidak bisa tanpamu” ya Tuhan perkataan Heechul membuatku merinding, *setan kale) ku lihat matanya yang memancarkan kejujuran, impianku terwujud seorang Kim Heechul yang amat aku cintai, menyatakan cintanya padaku.
“nado saranghae Heechul” aku sudah tak punya kata-kata apa lagi untuk menjawbnya selain mengatakan itu.
Heechul menciumku dengan lembut, berbeda sekali dengan saat waktu itu, aku pun tidak bisa menolaknya, siapa yang bisa menolak dia, dia namja yang aku cintai sampai kapanpun, ciumannya beralih ke leherku, “oppa aku ingin bersamamu selamanya” entah apa yang ada diotakku tidak biasanya aku memanggilnya oppa, Heechul sempat heran dan melepaskan ciumannya dari leherku, lalu dia berkata “chagi boleh aku melakukannya?” aku mengangguk dan kemudian dia membuka baju tidurku ***SKIP****
-Heechul POV-
Hubunganku dengan Hyo Rin semakin baik bahkan seperti suami istri lainnnya, hari ini hari pertama Hyo Rin masuk kerja, aku sudah bilang padanya, sebaiknya dia berhenti kerja saja, aku takut dia akan kelelahan, tapi Hyo Rin bersikeras ingin tetap bekerja, katanya dia bosan jika dirumah, satu hal yang membuatku merasa aneh katanya “jika dia bekerja dia setiap saat bs melihat ku” dasar dia itu selalu bisa membuatku salah tingkah saja.
Dan akhirnya aku bisa pergi ke kantor bersamanya setelah kejadian itu, ternyata ada manfaatnya bagiku, Hyo Rin tidak mempersalahkan lagi semua yang telah aku lakukan padanya, kurasa tidak ada masalah lagi diantara kami, wahh ini sungguh nyaman, diperjalanan menuju kantor aku hanya memperhatikannya, wajahnya sangat berbeda dia sangat cantik sekali, padahal sepertinya dari dulu dia wajahnya begitu, apa aku dulu tidak memperhatikannya. Sepertinya Hyo Rin sadar dari tadi aku memandangnya terus.
“kenapa kau melihat ku terus? Apa ada yang salah denganku” protesnya padaku.
“ani,” jawabku.
“lalu kenapa kau melihatku terus?” tanyanya padaku.
“kau sangat cantik Hyo Rin” jawabku dengan jujur.
“kau jangan terus menggodaku” terlihat dia tersipu malu saat aku mengatakan dia cantik.
“tapi kau memang cantik sekali” tegasku padanya.
Hahaha lucu sekali dia tersipu malu karena aku memujinya, tapi itu bukan pujian tapi fakta, perutnya masih tampak kecil tapi aku bisa merasakan kehidupan yang ada disana, aku akan menjadi ayah dari seorang anak.
“Heechul, bolehkan aku memanggilmu oppa?” Tanya Hyo Rin padaku. Ah yeoja ini ada2 saja, aku kan paling tidak mau dianggap oppa, serasa aku sudah tua saja.
“andwae, panggil aku Heechul saja ya, aku merasa aneh jika kau memanggilku oppa”
“ya sudahlah” kelihatannya dia kecewa dengan jwbnku.
Kami sampai akhirnya sampai di kantor, saat mobil berhenti cepat-cepat aku membukakan pintu untuknya, dia merasa aneh “hyaa Kim Heechul ada apa denganmu?” tanyanya heran.
“aku kan suamimu” jawabku sambil tersenyum padanya.
Saat kami di depan kantor ada Leeteuk disana, “wah wah kalian sangat mesra sekali aku jadi iri” celotehnya pada kami.
“Heechul hari ini istrimu sangat cantik”
“hyaa kau Leeteuk jangan ganggu dia” aku langsung menggemgam tangan Hyo Rin, lalu masuk ke kantor, Leeteuk pun mengikuti dari belakang, Hyo Rin pergi ke ruangan tempat dia biasa bekerja.
“Leeteuk tolong kau awasi Hyo Rin ya, aku tidak bisa menjaga x setiap saat, kadang kau tau aku sibuk” heechul memohon padaku
“wah ada ap dengan mu Kim Heechul, tak biasanya kau memperhatikan dia berlebihan seperti itu, biasanya kau masa bodo”
“kau tau, hubunganku denagnnya semakin baik, 1 hal yang membuat aku senang, aku akan menjadi seorang appa”
“jinja? Chukka bocah nakal”
“hyaa jangan panggil aku bocah, umur mu tidak beda jauh denganku” enak saja dia mengejekku.
“arra, aku akan menjaga dia, dia kan sudah sperti adik bagiku” *adik apa adik, author bw kompor wkwkwk
Aku pergi meninggalkan Leeteuk, seperti biasa ke ruang kerjaku, berkutat dengan file-file, aku menyuruh Leeteuk menjaganya karena menurut dokter aku harus memperhatikan kesehatannya.
-Leeteuk POV-
Saat aku tiba di kantor ku lihat Heechul dan Hyo Rin sangat akur beda dari biasanya, Heechul terlihat sangat memperhatikan Hyo Rin, tidak biasanya heechul mau mengajakku berbincang pagi2 seperti ini.
“Leeteuk tolong kau awasi Hyo Rin ya, aku tidak bisa menjaga x setiap saat, kadang kau tau aku sibuk”
“wah ada ap dengan mu Kim Heechul, tak biasanya kau memperhatikan dia berlebihan seperti itu, biasanya kau masa bodo” aku merasa aneh denagn manusia ini, biasanya dia masa bodoh.
“kau tau, hubunganku denagnnya semakin baik, 1 hal yang membuat aku senang, aku akan menjadi seorang appa” pantas saja dia keliahatan bahagia dari pagi tadi.
“jinja? Chukka bocah nakal”
“hyaa jangan panggil aku bocah, umur mu tidak beda jauh denganku” dia sudah berubah ternyata.
“arra, aku akan menjaga dia, dia kan sudah sperti adik bagiku” aku pasti akan selalu menjaganya karena Hyo Rin yeoja yg aku sayangi sampai saat ini, tapi aku bahagia dia mendapatkan semua yang dia inginkan, menikah denagn namja yang dia cintai.
Hari ini hari senin pantas Heechul menyuruhku menjaga Hyo Rin, ah ini suadah waktunya makan siang tapi aku belum melihat Hyo Rin keluar dari ruangannya, aku pun mengajaknya makan diluar, karena ku tau heechul pasti tidak ada waktu.
Ku ketuk pintu ruangan hyorin,
“masuk saja oppa, aku tau itu kau”
“wah hebat sekali kau bs menebak dgn baik”
“tiap hari aku mendengar suara mu yang cerewet pasti aku hafal” sialan dia mengejekku.
“kajja kita makan siang, kau tidak kasian dengan anak mu, pasti dia lapar”
“apa Heechul juga ikut?” Tanyanya padaku
“ani, sepertinya dia sedang sibuk”
“ya sudah, aku denganmu saja” yeoja ini tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, karena Heechul tidak bs menemaninya.
Akhirnya kami sampai juga di sebuah restoran **author: biar cepet ya wkwkwk
“kau mau makan apa?” tanyaku padanya
“terserah oppa saja”
Karena dia bilang terserah jadi aku saja yg memesan makanan ke pelayan restpran itu, “oh ya selamat ya kalian sebentar lagi akan menjadi orang tua” “ne, gomawo oppa”.
Ku lihat wajahnya pucat sekali, apa karena dia sedang hamil, atau dia terlalu bekerja dengan keras, “kau tidak apa2 kan?” tanyaku padanya.
“aku baik2 saja oppa” jwbnya
“tapi wajahmu pucat sekali, benar kau tidak ap2?”
“ne aku tidak apa2 oppa, oppa aku mau ke toilet dulu sebentarya” dia bilang dia baik2 saja tapi aku merasa aneh saja,
“cepat kembali ya, nanti makananmu dingin”
Lama sekali Hyo Rin ke toilet sudah hampir 20 menit dia belum juga kembali, aku jadi merasa khawatir padanya tadi wajahnya sangat pucat, yah masa aku susul ke toilet yeoja??
Rasa cemasku akhirnya mengalahkan semuanya, aku susul Hyo Rin ke toilet yeoja, tapi semuanya pintu terbuka, ku lihat ada pintu yang masih tertutup mungkin itu Hyo Rin,
“Hyo Rin, apa kau ada di dalam?” teriakku di depan pintu itu, tapi tak ada jawaban sama sekali, lalu ku ketuk2 pintunya dengan lumayan keras tapi pintu itu masih saja tdk terbuka, aku sangat penasaran sekali langsung saja ku buka dengan paksa pintu itu,
“Hyo Rin,,,”
TBC