Aku lahir di kota Hoengseong, Gangwon-do yang merupakan
tempat kelahiran kakek-nenekku. Setelah itu, aku pindah ke Seoul bersama kedua
orangtuaku, sementara kakak tetap tinggal bersama kakek. Jadi, aku terhitung
tinggal bersamanya hanya sampai aku berumur 5 tahun. Berhubung usiaku yang
masih belia, aku tidak punya kenangan waktu itu. Yang kuingat adalah
akibat yang kurasakan karena terus-menerus pindah rumah. Hal itu membuatku
kehilangan banyak teman bermain dan lebih sering menghabiskan waktu seorang
diri.
Ibuku selalu berkata bahwa aku
ini anak yang baik karena aku tidak pernah meminta apa pun dari mereka dan
sangat jarang menagis. Tapi kalau mereka tidak menepati janji, biasanya aku
akan membuat ulah, melompat, berlari di sekitar rumah. Ibuku selalu membelikan
aku robot dan boneka sebagai teman bermain, tapi aku tidak suka! Aku selalu
bertanya kepadanya, “Mainan apa lagi yang akan kalian berikan kalau aku tidak
mau kedua benda tersebut?”
Ibuku selalu menjawab, “Aku tidak
tahu lagi harus membelikanmu apa, toh ujung-ujungnya kau tetap memainkannya,
lagipula bila tidak kubelikan, kau akan merengek dan berkata aku tidak pernah
membelikanmu apa-apa!”
Sedangkan kalau kartun, aku suka
menonton kartun yang sedang tenar pada waktu itu. Selama bagus, akan kutonton.
Tidak ada kartun yang spesifik.
Sejak kecil, imej “pretty
girl”sudah melekat di diriku. Aku masih ingat ketika pergi ke department store,
para SPG sering menunjukkan koleksi Apparels dan sepatu untuk anak perempuan.
Bahkan ada kasus di mana mereka tahu jelas bahwa aku adalah seorang anak
laki-laki, tetapi terus-menerus berkata bahwa aku ini cantik dan cute!
Setiap kali mereka melakukan itu,
aku akan memasang ekspresi wajah masam karena aku tidak pernah senang dengan
julukan tersebut.
Pernah sekali waktu, aku dikunci di luar rumah oleh
kedua orangtuaku karena aku tidak berhenti menangis. Aku menggedor, menendang,
berteriak di pintu memohon mereka untuk membiarkanku masuk. Pada saat yang
sama, tetangga sebelah rumahku datang, aku memasang wajah komikal dengan mata
bulat besar. Alhasil tante tetangga itu tersenyum dan membujuk ibuku untuk
membiarkanku masuk, dia berkata pada ibuku, “Anak selucu ini tidak mungkin
berbuat kesalahan, maafkan dia….”kekekekekkee….
Selain hidup kesepian, aku selalu
dengan mudahnya dilupakan oleh orang lain. Pernah aku bermain petak umpet
dengan teman-teman. Karena tidak ada seorangpun yang menemukanku, aku merasa
tempat persembunyianku itu aman. Tapi ketika waktu berlalu dan hari semakin
gelap, tak seorangpun yang muncul dan mencariku. Dan ternyata aku mengetahui
bahwa mereka semua sudah pulang ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, pada
hari berikutnya, ketika giliranku tiba, aku sengaja pura-pura untuk mencari
mereka pada awalnya, tetapi setelah itu, aku langsung pulang ke rumah dan tidak
kembali lagi. Kalau diingat-ingat, rasanya dulu senang sekali membalas
perlakuan mereka ^ ^ tapi ya itu tadi, dulu tak seorangpun menyadari
kehadiranku di tengah mereka. Bahkan aku dijuluki “anak aneh”, guru-guru pun
memperlakukanku dengan sama, saat itu aku hanya bisa tersenyum kecut….
Ketika aku masih kecil, selain
dengan orangtuaku, aku jarang memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain.
Bahkan jika aku jatuh dan terluka, aku tidak akan menangis atau membuat masalah
besar tentang hal itu. Sebaliknya, aku menyimpannya sendiri dan pulang ke rumah.
Ibuku bilang aku hebat karena
bisa mengendalikan diri. Tapi beliau tidak tahu kalau aku akan menangis
diam-diam, tapi hanya sebentar, setalahnya aku akan kembali seperti semula
seolah tidak terjadi apapun. He he ~
Tapi aku tidak akan menangis jika
ada orang lain di sana! Ibuku berkata, aku jarang berbagi masalah dengan orang
lain. Ya ~ kembali ketika aku masih di taman kanak-kanak, aku akan
menyelesaikan semua masalah seorang diri tanpa bantuan dari orang lain! Aku
tidak akan membiarkan orang lain ikut campur, karena akulah yang sepenuhnya
bertanggung jawab. Sebaliknya, aku juga bukan tipe orang yang akan dengan
mudahnya menolong orang lain. Mungkin itu sebabnya aku benci jika seseorang
mengulurkan tangannya membantuku.
Aku tidak punya banyak teman, bahkan
anak perempuan pun tidak menyukaiku. Aku pernah dipukul oleh anak gadis yang
lebih tua sampai menjadi topik panas di kalangan orang-orang. Aku tidak tertawa
atau menangis, aku hanya langsung pulang ke rumah. Pada hari berikutnya dia
kembali menggangguku dan kali ini dia ingin mencuri makan siangku. Aku tidak
tahan lagi sehingga aku berkata dengan marah kepadanya, “Apa kau bangga
punya badan besar? Baik! Ambil makananku dan makan saja hingga kau berubah jadi
babi raksasa! Jadi, kau masih mau memukulku lagi?” Saat aku berkata seperti
itu, wajahnya langsung memerah dan langsung diam seribu bahasa.
Ya, mungkin saat ini gadis itu
membaca artikel ini, aku tahu kalau kata-kataku kasar, tapi tolong mengerti
kalau waktu itu aku masih anak-anak! La la ~
Oke kembali ke cerita! Ketika aku
melihat wajahnya memerah aku menambahkan, “Buat apa kau memasang wajah sedih?
Sana pergi dan main sama babi raksasa! Dan asal kau tahu, jalanmu itu sungguh
berisik! Seperti gempa bumi!” Kemudian dia mulai menangis, dan
berguling-guling di tanah! Semua gadis-gadis lain menunjuk
jari-jari mereka padaku, tapi aku tidak peduli dan berjalan keluar dari kelas!
Ketika aku kembali, makanku sama sekali tidak disentuh, jadi aku berkata kepada
gadis itu lagi, “Em? Kau masih belum makan? Padahal aku akan meninggalkannya di
sini sehingga kamu bisa makan. “Dia mulai menangis lagi dan sekali lagi aku
dimarahi oleh gadis-gadis lain. Tapi sejak hari itu, tak seorang pun berani
menggertakku. Kenyataan aku tidak bisa mengenal teman-teman baru? Tidak masalah
^__^ karena dari awal aku memang tidak punya banyak teman!
Mungkin banyak gossip yang
mengatakan bahwa aku alergi cewek. Bisa saja karena aku tidak pernah terlihat
memegang tangan mereka dan selalu sendirian. Bahkan ketika temanku ada yang
sedang sedih atau menangis, kubiarkan dia, bahkan aku tidak peduli tentang hal
itu.
Aku terlihat tenang-tenang saja,
tidak peduli, mengurus urusanku sendiri, sehingga orang berpikir bahwa aku
membenci cewek. Walaupun aku berbeda atau aneh, tapi aku tidak pernah menunjuk
mereka dengan jari. Mungkin itu sebabnya aku tidak pernah menjadi populer!
Em… ya, aku tidak pernah membolos
sekolah walaupun sedang sakit. Pernah aku pergi ke sekolah ketika aku
sedang sakit. Aku duduk diam sementara anak laki-laki disamping ributnya bukan
main. Akibatnya, dia dihukum oleh guru… termasuk juga AKU! Alasannya karena aku
tidak memaki dan memberitahu anak itu untuk diam. Aku hanya tidak mengerti
mengapa aku harus melakukan itu? Aku terus berdebat dengan guru saya sampai aku
berkata,”Dasar bawel!” Pada akhirnya aku dimarahi habis-habisan dan aku masih
ingat sampai hari ini!
Nilai akademisku sangat baik, aku
selalu mendapat nilai sempurna. Ketika aku masih di kelas 1, aku adalah
satu-satunya siswa di sekolah yang mendapat nilai 100. Guru dan orangtuaku
sangat bangga, tapi… mengapa aku tidak punya teman?
Aku benar-benar tidak dapat
mengingat semua teman-temanku waktu itu, satu-satunya hal yang aku ingat adalah
bahwa aku sering bermain dengan kakak tetangga sebelah rumah! Saat itu, gasing
sangat populer dan semua orang bermain dalam kelompok. Tetapi karena aku tidak
suka mengundang orang lain, aku bermain sendiri di depan rumahku. Setelah
berlatih sepanjang hari, aku menjadi seorang pro tapi dengan cepat aku bosan
dan pulang begitu saja ke rumah. Pernah sekali ayahku membelikanku bola kaki
dan aku bermain seorang diri, dan hingga akhirnya aku pulang, aku tetap
sendirian.
Sebenarnya, aku selalu berlatih
Taekwondo sebelum pergi ke sekolah, tapi aku tidak mengerti prinsip-prinsip
yang sebenarnya dari Taekwondo! Aku masih ingat bahwa orang tuaku senantiasa
berdiri di belakang untuk mengawasiku latihan. Mereka tidak berhenti
berkomentar dan mengatakan bahwa gerakanku lebih lambat daripada yang lain dan
aku harus meningkatkan kecepatan. Tapi bagi orangtua lain, mereka berpikir
bahwa kesalahan-kesalahan yang kubuat sangat lucu.
Kupikir, ibuku sangat malu
waktu itu, Ha Ha! Aku benci berkelahi, tepatnya aku tidak mengerti tentang
kenapa aku harus melawan. Bagiku perkelahian adalah saat ketika dua anak bertengkar
tentang sesuatu yang mereka tidak suka. Pernah suatu ketika, aku benar-benar
memukul orang dan pelatih memarahiku! Aku pikir, kalau kita sedang bertengkar,
mengapa aku tidak boleh memukulnya? Akhirnya aku berhenti mengikuti kelas
Taekwon do!
*hyaa masa kecilnya sangat menyedihkan ya, tapi sekarang wuiiiiih sangat sangat populer, segala tingkahnya menggemparkan dunia dan akherat,,,wkwkwkwk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar