Minggu, 12 Februari 2012

Kisah Masa Kecil Kim Heechul


Aku lahir di kota Hoengseong, Gangwon-do yang merupakan tempat kelahiran kakek-nenekku. Setelah itu, aku pindah ke Seoul bersama kedua orangtuaku, sementara kakak tetap tinggal bersama kakek. Jadi, aku terhitung tinggal bersamanya hanya sampai aku berumur 5 tahun. Berhubung usiaku yang masih belia, aku tidak punya kenangan waktu itu. Yang kuingat adalah akibat yang kurasakan karena terus-menerus pindah rumah. Hal itu membuatku kehilangan banyak teman bermain dan lebih sering menghabiskan waktu seorang diri.
Ibuku selalu berkata bahwa aku ini anak yang baik karena aku tidak pernah meminta apa pun dari mereka dan sangat jarang menagis. Tapi kalau mereka tidak menepati janji, biasanya aku akan membuat ulah, melompat, berlari di sekitar rumah. Ibuku selalu membelikan aku robot dan boneka sebagai teman bermain, tapi aku tidak suka! Aku selalu bertanya kepadanya, “Mainan apa lagi yang akan kalian berikan kalau aku tidak mau kedua benda tersebut?”
Ibuku selalu menjawab, “Aku tidak tahu lagi harus membelikanmu apa, toh ujung-ujungnya kau tetap memainkannya, lagipula bila tidak kubelikan, kau akan merengek dan berkata aku tidak pernah membelikanmu apa-apa!”
Sedangkan kalau kartun, aku suka menonton kartun yang sedang tenar pada waktu itu. Selama bagus, akan kutonton. Tidak ada kartun yang spesifik.

Sejak kecil, imej “pretty girl”sudah melekat di diriku. Aku masih ingat ketika pergi ke department store, para SPG sering menunjukkan koleksi Apparels dan sepatu untuk anak perempuan. Bahkan ada kasus di mana mereka tahu jelas bahwa aku adalah seorang anak laki-laki, tetapi terus-menerus berkata bahwa aku ini cantik dan cute!
Setiap kali mereka melakukan itu, aku akan memasang ekspresi wajah masam karena aku tidak pernah senang dengan julukan tersebut.  

Pernah sekali waktu, aku dikunci di luar rumah oleh kedua orangtuaku karena aku tidak berhenti menangis. Aku menggedor, menendang, berteriak di pintu memohon mereka untuk membiarkanku masuk. Pada saat yang sama, tetangga sebelah rumahku datang, aku memasang wajah komikal dengan mata bulat besar. Alhasil tante tetangga itu tersenyum dan membujuk ibuku untuk membiarkanku masuk, dia berkata pada ibuku, “Anak selucu ini tidak mungkin berbuat kesalahan, maafkan dia….”kekekekekkee….


Selain hidup kesepian, aku selalu dengan mudahnya dilupakan oleh orang lain. Pernah aku bermain petak umpet dengan teman-teman. Karena tidak ada seorangpun yang menemukanku, aku merasa tempat persembunyianku itu aman. Tapi ketika waktu berlalu dan hari semakin gelap, tak seorangpun yang muncul dan mencariku. Dan ternyata aku mengetahui bahwa mereka semua sudah pulang ke rumah masing-masing. Oleh karena itu, pada hari berikutnya, ketika giliranku tiba, aku sengaja pura-pura untuk mencari mereka pada awalnya, tetapi setelah itu, aku langsung pulang ke rumah dan tidak kembali lagi. Kalau diingat-ingat, rasanya dulu senang sekali membalas perlakuan mereka ^ ^ tapi ya itu tadi, dulu tak seorangpun menyadari kehadiranku di tengah mereka. Bahkan aku dijuluki “anak aneh”, guru-guru pun memperlakukanku dengan sama, saat itu aku hanya bisa tersenyum kecut….


Ketika aku masih kecil, selain dengan orangtuaku, aku jarang memperlihatkan kasih sayang kepada orang lain. Bahkan jika aku jatuh dan terluka, aku tidak akan menangis atau membuat masalah besar tentang hal itu. Sebaliknya, aku menyimpannya sendiri dan pulang ke rumah.
Ibuku bilang aku hebat karena bisa mengendalikan diri. Tapi beliau tidak tahu kalau aku akan menangis diam-diam, tapi hanya sebentar, setalahnya aku akan kembali seperti semula seolah tidak terjadi apapun. He he ~
Tapi aku tidak akan menangis jika ada orang lain di sana! Ibuku berkata, aku jarang berbagi masalah dengan orang lain. Ya ~ kembali ketika aku masih di taman kanak-kanak, aku akan menyelesaikan semua masalah seorang diri tanpa bantuan dari orang lain! Aku tidak akan membiarkan orang lain ikut campur, karena akulah yang sepenuhnya bertanggung jawab. Sebaliknya, aku juga bukan tipe orang yang akan dengan mudahnya menolong orang lain. Mungkin itu sebabnya aku benci jika seseorang mengulurkan tangannya membantuku.

Aku tidak punya banyak teman, bahkan anak perempuan pun tidak menyukaiku. Aku pernah dipukul oleh anak gadis yang lebih tua sampai menjadi topik panas di kalangan orang-orang. Aku tidak tertawa atau menangis, aku hanya langsung pulang ke rumah. Pada hari berikutnya dia kembali menggangguku dan kali ini dia ingin mencuri makan siangku. Aku tidak tahan lagi sehingga aku berkata dengan marah kepadanya, “Apa kau bangga punya badan besar? Baik! Ambil makananku dan makan saja hingga kau berubah jadi babi raksasa! Jadi, kau masih mau memukulku lagi?” Saat aku berkata seperti itu, wajahnya langsung memerah dan langsung diam seribu bahasa.
Ya, mungkin saat ini gadis itu membaca artikel ini, aku tahu kalau kata-kataku kasar, tapi tolong mengerti kalau waktu itu aku masih anak-anak! La la ~
Oke kembali ke cerita! Ketika aku melihat wajahnya memerah aku menambahkan, “Buat apa kau memasang wajah sedih? Sana pergi dan main sama babi raksasa! Dan asal kau tahu, jalanmu itu sungguh berisik! Seperti gempa bumi!” Kemudian dia mulai menangis, dan berguling-guling di tanah! Semua gadis-gadis lain menunjuk jari-jari mereka padaku, tapi aku tidak peduli dan berjalan keluar dari kelas! Ketika aku kembali, makanku sama sekali tidak disentuh, jadi aku berkata kepada gadis itu lagi, “Em? Kau masih belum makan? Padahal aku akan meninggalkannya di sini sehingga kamu bisa makan. “Dia mulai menangis lagi dan sekali lagi aku dimarahi oleh gadis-gadis lain. Tapi sejak hari itu, tak seorang pun berani menggertakku. Kenyataan aku tidak bisa mengenal teman-teman baru? Tidak masalah ^__^ karena dari awal aku memang tidak punya banyak teman!
Mungkin banyak gossip yang mengatakan bahwa aku alergi cewek. Bisa saja karena aku tidak pernah terlihat memegang tangan mereka dan selalu sendirian. Bahkan ketika temanku ada yang sedang sedih atau menangis, kubiarkan dia, bahkan aku tidak peduli tentang hal itu.

Aku terlihat tenang-tenang saja, tidak peduli, mengurus urusanku sendiri, sehingga orang berpikir bahwa aku membenci cewek. Walaupun aku berbeda atau aneh, tapi aku tidak pernah menunjuk mereka dengan jari. Mungkin itu sebabnya aku tidak pernah menjadi populer!

Em… ya, aku tidak pernah membolos sekolah walaupun sedang sakit. Pernah  aku pergi ke sekolah ketika aku sedang sakit. Aku duduk diam sementara anak laki-laki disamping ributnya bukan main. Akibatnya, dia dihukum oleh guru… termasuk juga AKU! Alasannya karena aku tidak memaki dan memberitahu anak itu untuk diam. Aku hanya tidak mengerti mengapa aku harus melakukan itu? Aku terus berdebat dengan guru saya sampai aku berkata,”Dasar bawel!” Pada akhirnya aku dimarahi habis-habisan dan aku masih ingat sampai hari ini!
Nilai akademisku sangat baik, aku selalu mendapat nilai sempurna.  Ketika aku masih di kelas 1, aku adalah satu-satunya siswa di sekolah yang mendapat nilai 100. Guru dan orangtuaku sangat bangga, tapi… mengapa aku tidak punya teman?

Aku benar-benar tidak dapat mengingat semua teman-temanku waktu itu, satu-satunya hal yang aku ingat adalah bahwa aku sering bermain dengan kakak tetangga sebelah rumah! Saat itu, gasing sangat populer dan semua orang bermain dalam kelompok. Tetapi karena aku tidak suka mengundang orang lain, aku bermain sendiri di depan rumahku. Setelah berlatih sepanjang hari, aku menjadi seorang pro tapi dengan cepat aku bosan dan pulang begitu saja ke rumah. Pernah sekali ayahku membelikanku bola kaki dan aku bermain seorang diri, dan hingga akhirnya aku pulang, aku tetap sendirian.

Sebenarnya, aku selalu berlatih Taekwondo sebelum pergi ke sekolah, tapi aku tidak mengerti prinsip-prinsip yang sebenarnya dari Taekwondo! Aku masih ingat bahwa orang tuaku senantiasa berdiri di belakang untuk mengawasiku latihan. Mereka tidak berhenti berkomentar dan mengatakan bahwa gerakanku lebih lambat daripada yang lain dan aku harus meningkatkan kecepatan. Tapi bagi orangtua lain, mereka berpikir bahwa kesalahan-kesalahan yang kubuat sangat lucu.
Kupikir, ibuku sangat malu waktu itu, Ha Ha! Aku benci berkelahi, tepatnya aku tidak mengerti tentang kenapa aku harus melawan. Bagiku perkelahian adalah saat ketika dua anak bertengkar tentang sesuatu yang mereka tidak suka. Pernah suatu ketika, aku benar-benar memukul orang dan pelatih memarahiku! Aku pikir, kalau kita sedang bertengkar, mengapa aku tidak boleh memukulnya? Akhirnya aku berhenti mengikuti kelas Taekwon do!

*hyaa masa kecilnya sangat menyedihkan ya, tapi sekarang wuiiiiih sangat sangat populer, segala tingkahnya menggemparkan dunia dan akherat,,,wkwkwkwk





Tidak ada komentar:

Posting Komentar