Rabu, 10 Oktober 2012

sorry I love your sister (NC version)


sorry I love your sister (NC version)



Author             : @hee_MEOW18
Title                 : sorry I love your sister (NC version)
Genre              : Romance, sad, family
Rating             : NC-21
Cast/tags         :
·         Kim Heechul
·         Park Hye Jin
·           Park Hae Rin

FF ini sebenarnya bukan ff NC tapi saya bikin NC versionnya mianhe kalo jelek and byk typo coz ni ff Nc pertama saya sebenernya ni file udah lumayan lama hehe, 


-Heechul POV-
Saat ini waktunya makan siang aku melajukan mobilku, aku bermaksud makan direstoran favorit ku, tepat tidak jauh dari tempatku bekerja, saat mengemudikan mobilku aku hampir menabrak seorang yeoja. Setelah dia memanggil namaku aku baru sadar dia yeoja yang aku tunggu kehadirannya dia Hae Rin, yeoja yang aku temui saat menjenguk hongki dirumah sakit, terus terang aku menyukai yeoja ini, walau dia sakit tapi dia sangat cantik dan polos. Karena aku ingin lebih mengenalnya aku mengajaknya ke taman bermain, aku mengobrol dengannya dan setelah mendengar semua ceritanya aku semakin ingin melindungi yeoja ini, dia sangat kesepian, keluar rumah saja dia sangat jarang dan harus ditemani keluarganya.
Tiba-tiba Hae Rin pingsan dipelukannku, aku mulai cemas dengannya aku langsung membawanya ke RS, aku menelepon keluarganya. Di rumah sakit aku menunggui Hae Rin sampai ia siuman, ketika dia siuman dia tersenyum padaku dan berkata “gomawo oppa”, “apa masih sakit?” tanyaku pada Hae Rin. “anio, karena ada oppa rasa sakitku cepat hilang” aku sedikit malu karena Hae In berkata seperti itu padaku.
“oppa jangan cemas, aku sudah terbiasa seperti ini” apa katanya ini terbiasa baginya tapi bagiku ini sangat mengkhawatirkanku.
“kau tau aku sangat cemas, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan saat kau pingsan tadi” jawabku sedikit jengkel mendengar dia berkata ini sudah terbiasa baginya.
Saat aku mengobrol dengan Hae Rin, terliahat eomma Hae Rin masuk dengan seorang yeoja dibelakangnya, terlihat eommanya sangat marah ketika melihat ku ada disamping anaknya.
“kau yang mengajak Hae Rin keluar, kau tidak tau ini sangat membuat kondisi dia memburuk” bentak ahjuma padaku.
“mianhe, aku menyesal” jawabku
“eomma itu bukan salah oppa, aku yang kabur dari rumah, kami hanya ketemu kebetulan, eomma harus berterima kasih padanya kalau tidak ada dia aku bisa tidak tertolong” aku tau Hae Rin berusah membelaku, tapi tetap saja aku juga merasa aku yang bertanggung jawab.
“gomawo” yeoja yang ada disamping ahjuma malah yang berterima kasih padaku.
“oppa dia eonniku, Park Hye Jin”
“Dia harus dioperasi secepatnya” kata dokter itu pada ahjuma.
“kapan itu? Apa harus sesegera mungkin” Tanya Hye Jin noona.
“harus segera sebelum terlambat, operasi ini harus dilakukan dijepang kerena disana peralatannya lebih canggih” ucap dokter.
“eomma aku tidak mau, aku tidak mau pergi” pinta Hae Rin pda eommanya.
“menurutlah sekali ini pada eomma, biar kau cepat sembut, apa kau tidak ingin sehat seperti orang lain, berkeluarga, dan mempunyai anak” aku tau ahjuma mengatakn ini supaya Hae Rin mau pergi untuk operasi.
“saya beri waktu anda 3 hari sebelum memutuskannya” dokter itupun pergi keluar.
Hening diruangan ini, Hae Rin kelihatan tidak mau, pergi sementara ahjuma ingin melihat Hae Rin sembuh, ia ingin melihat anaknya sehat. Aku ? tentu saja aku ingin Hae Rin lekas sembuh agar aku bisa mengajaknya jalan-jalan lagi. Saat itu tiba-tiba Hye Jin noona mengajakku keluar untuk membicarakan sesuatu, akupun mengikutinya dari belakang. Kami duduk di ruang tunggu, dan Hye Jin noona pun mulai membuka suara “Heechul apa kau suka Hae Rin?” tanyanya padaku, aku sedikit bingung juga dengan pertanyaannya, karena aku sendiri memang merasa menyukai Hae Rin tapi apa ini cinta, entahlah.
“emh tentu dia manis, aku suka”
“aku bertanya serius padamu, jika kau hanya menganggap Hae Rin sebagai mainanmu lebih baik kau tinggalkan dia, jika kau memang mencintainya tolong bujuk dia supaya mau berobat” pinta Hye Jin padaku.
“apa maksudmu bilang aku mainmain pada adikmu?” aku sedikit marah padanya.
“aku sudah sering melihat namja sepertimu, aku tau kau bukan namja polos seperti yang adikku katakan” aisssh apa yang dia katakana mungkin juga benar, memang aku sering berganti-ganti yeoja, tapi setelah aku mengenal Hae Rin aku tidak bisa melupakannya, yah seperti aku tobah.
“kau boleh tidak mempercayaiku, aku tau aku bukan namja yang baik untuk adikmu tapi aku akan berusaha mencintainya sepenuh hatiku” lirikku tajam pada matanya.
Akhirnya aku sepakat denga Hye Jin untuk membujuk Hae Rin operasi dijepang, aku akan berusaha membujuknya sampai dia mau pergi, aku tau saat dia pergi aku akan sangat merindukannya tapi ini harus kulakukan demi kebaikannya dan untuk kesembuhannya.

-auhtor POV-

Setelah membujuk Hae Rin untuk pergi ke jepang akhirnya dia mau, Hae Rin hanya menurut pada Heechul dia tidak mau mendengarkan eomma dan eonninya tapi lain dengan Heechul dia langsung menurutinya.
“Hae Rin aku mau pergi ke jepang” ucap Heechul
“oppa tidak mau bersamaku” Tanya Hae Rin.
“anio, tapi oppa ingin melihatmu sembuh” heechul membelai rambut Hae Rin dengan tangannya,
“oppa, tapi” sebelum Hae Rin meneruskan nya jari Heechul sudah menempel di bibir Hae Rin, Heechul menatap mata Hae Rin dalam-dalam, tangannya meraih dagu Hae In, perlahan wajah mereka berdekatan, hanya 1 senti jarak antara keduanya. Heechul mencium bibir Hae Rin dengan sangat lembut, kemudian dia membisikan kalimat “saranghae, chagi aku akan menunggumu pulang” di telinga Hae In.
Hae Rin sudah siap  pergi ke jepang, dia tidak ragu lagi menjalani operasi, sebenarnya ini bukan hanya operasi tapi juga pemulihan yang kata dokter perlu waktu 1 tahun untuk menjalaninya, tapi  karena dia tau ada namja yang baik hati yang akan selalu menunggunya dia tidak ragu, pria itu adalah Kim Heechul, cinta pertamanya dan mungkin akan menjadi cinta terakhir bagi dirinya.
Hari-hari berlalu, sudah 10  bulan Hae Rin berada dijepang, Heechul masih tetap menunggu Hae Rin, hae rin selalu mengirimkan surat untuk heechul, Heechul senang karena Hae Rin bilang kesehatannya membaik setelah operasi, sekarang tinggal menjalani pemulihan saja. Entah ini takdir ataupun hanya kebetulan  saja, ternyata Hye Jin menjadi rekan kerja Heechul untuk proyek baru kerja sama antara perusahaan tempat mereka bekerja, mereka sering bersama-sama entah meninjau lokasi ataupun meeting untuk membicarakan proyeknya. Hye Jin tidak segalak dulu pada Heechul, malah dia sering mengajak Heechul makan bersama, semua terlihat seperti biasa saja. Tapi dibalik itu ternyata hye Jin menyukai Heechul, dia tau ini tidak adil bagi Hae Rin, tapi dia juga tidak bisa memendam perasaannya, ini seperti penghianatan dari seorang eonni pada dongsaengnya.

-Hye Jin POV-

Kim Heechul kenapa harus dia, dia kekasih dongsaengku aku tau itu, tapi aku menyukainya, wajahnya yang tampan, aroma tubuhnya, dan matanya yang tajam, aku tidak sanggup jika terus bersama dengannya. Aku makin dekat dengannya setelah bekerja sma dengannya, ini gila benar ini gila, aku sudah gila. Bahkan aku selalu merasa cemburu ketika Heechul tersenyum membaca surat dari Hae Rin, aku cemburu ketika Heechul terus menceritrakan Hae In padaku. Hari ini dia mengajakku menonton, dia bilang ini sebagai perayaan ulang tahun Hae Rin, lihatlah dia, dia selalu mengingat Hae In, tidak sedetikpun dia melihatku.
“habis kerja nanti malam aku menjemputmu ya” ucap heechul.
“ada apa?” tanyaku, tumben dia sengaja mengajakku
“ah apa kau lupa ini kan hari ulang Tahun Hae Rin dongsaeng, kekasihku” aisssh aku kira dia sengaja mengajakku, ternyata bukan untukku.
“baiklah” ucapku lesu.

-Heechul POV-

Aku sengaja mengajak Hye Jin menonton film, karena saat aku membaca surat dari Hae In dia bilang ingin sekali menonton flm denganku pada saat hari ulangtahunnya, tapi dia juga berpesan aku boleh menggantikannya dengan Hye Jin, hahaha ada-ada saja kekasihku itu, tapi karena aku juga ingin menyegarkan mataku dan sudah lama juga tidak menonton flm akhrnya aku mengajak Hye Jin.
Dibalik persahabatanku dengan Hye Jin kadang aku merasakan hal yang aneh, aku selalu ingin bersama dengan dia, aku tau ini salah, aku berusaha menghilangkan perasaan ini. aku berusaha menjaga cintaku untuk Hae Rin tapi apa ini sama apa aku hanya menganggap Hae Rin sebagai adik kecil?
Di perjalan sesudah pulang dari menonton film Hye Jin terlihat cemberut saja dari tadi.
“hai ada apa denganmu?” tanyaku.
“anio,” jawabnya.
“hai noona kenapa kau ini” aku semakin penasaran apa yang terjadi pdanya.
“berhenti memanggilku noona, umurku dan kau sama” Hye Jin membentakku.
Aisssh kenapa dia, apa dia sedang PMS, pikirku asal,
“Hye Jin apa kau mau ku antar pulang?” tanyaku.
“tidak aku mau minum saja di cafĂ©, eomma tidak ada dirumah jadi aku ingin keluar” jawabnya
“kalau kau hanya ingin minum datang saja keapartemnku, lagi pula aku banyak minuman di kulkas” ajakku padanya, aku mengajaknya karena ku liaht dari kaca spion diluar hujan deras, ak tidak bisa membiarkan dia kehujanan.
“baiklah” jawabnya.
Setelah 15 kemudian kami sampai di apartmen, Hye Jin melihat-lihat kedalam, dia meliaht sebuah foto, foto ketika aku dan Hae Rin ditaman.
“kalian sangat serasi” ucap Hye Jin padaku.
“ah iya tentu saja, aku rindu sekali padanya” jawabku.
Kami hanya mengobrol sebentar, Hye Jin sudah asik meminum soju yang ada dikulkasku, entah kenapa dia seperti kerasukan setan soju saja, aku hanya minum sedikit saja, kami hanya duduk sambil menonton tv.
“Heechul kau mencintai Hae Rin” Tanya hye jin dengan kata-kata yang tak jelas, karena dia mabuk berat.
“tentu saja, wae?”
“aku mencintaimu” bagai petir disiang bolong aku mendengar kata hye jin tadi, ah dia pasti sedang mabuk berat wajar jika dia mengucapkan kata-kata aneh.
“kau ini bisa saja” ucapku asal.
“kau tidak percaya padaku” hye jin mendekatiku dan memelukku.
“hentikan Park Hye Jin” aku kekasih dongsaengmu,
Entah apa yang merasukinya, dia mencium bibirku penuh nafsu, aisssh aku tidak bisa menolaknya, aku namja normal sudah lama aku tidak merasakan ini, aku tidak bisa mengabaikan perlakuannya padaku, melihat tubuhnya yang sexy, lehernya yang putih dan bibir merahnya membuatku melupakan Hae Rin, keparat kau Kim Heechul, aku mengutuk diriku sendiri, Oh aku tidak sanggup lagi, Aku dan Hye Jin sudah mabuk berat dan tidak bisa mengendalikan semuanya, otak kami tidak bisa berfikir hanya naluri dan nafsu kami yang menuntun kami, Aku yang sebenarnya menahan gairah tidak membuang-buang kesempatan ini. aku meraih tangannya, Hye Jin tidak menolak. Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir, ternyata wanita cantik ini agresif Kutelusuri pipinya ujung dengan ujung jari-jariku, meraba lembut bibirnya yang merekah indah, seolah menanti bibirku untuk menciumnya.
Kudekatkan wajahku ia hanya diam. Bibirku semakin mendekati bibirnya dan ia hanya diam dan memejamkan matanya, pertanda ia pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Perlahan, bibirku menyapu bibirnya, kurasakan getaran bibirnya di bawah bibirku, kumulai melumatnya lembut, ia menyambutku, ia membalas cumbuanku, rayuanku.
Kudekatkan tubuhnya ke dadaku. Kurasakan lembut buah dadanya di dada ku yang keras. Sensasi sensual menjalari tubuhku hingga ke bawah. Aku ingin lebih .Aku ingin memilikinya, seutuhnya, Kami berciuman, dia menghisap bibir atasku, kuhisap bibir bawahnya, sensasinya luar biasa, terlebih ketika aku menjulurkan lidahku, lidahnya menyambut ku dengan liarnya, ia menarik kepalaku agar aku dapat memperdalam ciumanku, jemarinya menelusp dalam rambutku, ia menariknya lembut seiring dengan desahan dan erangan dari bibirnya. Ku mulai menuruni lekuk leher jenjangnya,
 belum lagi aku berbuat banyak, ternyata Hye Jin menyambar kemejaku dan melucuti boxer yang aku kenakan. Hye Jin terkejut ketika melihat juniorku yang sudah setengah berdiri. Tanpa basa-basi Hye Jin menyambar juniorku serta meremas remasnya “oh.. ennakkk…terussssshhh” desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat lebih jauh. Tiba-tiba Hye Jin berjongkok, serta  melumat kepala juniorku. “uf…sshhh…auhhh,,,nikmatnya” rancau ku merasakan kenikmatan yang Hye Jin berikan padaku, Hye Jin sangat mahir seperti tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk bertanya. Dengan semangat, Hye Jin terus mengulum dan mengocok juniorku. Aku terus terbuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus mengocok, mulutnya terus melumat dan dan memaju mundurkan kepalanya. “oh…aduuuh” teriakku penuh kenikmatan.
Akhirnya hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari juniorku “oh..tahan..sshh, uh aku mau kkeluaarr..oh..” dengan seketika muncratlah cairanku ke dalam mulutnya. Sambil mengocok dan mengulum kepala juniorku, Hye Jin berusaha membersihkan segala sisa cairan yang masih tersisa, dia menghisap semua cairan itu ke dalam mulutnya. Aku merasakan nikmat yang luar biasa. Hye Jin tersenyum lalu aku mencium bibirnya, kami berciuman kembali lidahnya terus dimasukan ke dalam mulutku, aku sambut dengan mengulum dan menghisap lidahnya. Perlahan-lahan juniorku bangkit’ kembali, kemudian tanpa ku minta Hye Jin melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan underwearnya. Mataku tak berkedip, buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan puting yang kemerahan terasa menantang untuk ku lumat. Tanganku mulai bergerak perlahan naik ke arah payudaranya, ku remas-remas dengan lembut payudaranya yang semakin bengkak. “ohh..teruss Heechul..terusss” desah Hye Jin merasakan perlakuanku padanya.
"H-hisap..Heechull...aaahhh",
Kuhisap-hisap putingnya yang mengeras, seperti bayi yang menyusu pada ibunya, “ohhh nikmat sekali” kataku disela-sela menghisap putingnya Hye Jin, sementara tangan kiriku menelusuri pangkal pahanya, akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di celah-celah pahanya. Tanganku menggesek-gesekannya, Sekarang jariku sudah menelusup kedalam kewanitaannya,  yang terasa basah,kumasukkan dua jari sekaligus, membuatnya memekik. kutekan-tekan klitorisnya dengan ibu jariku. Dia mendesah, tubuhnya menggelinjang meminta lebih
"Aaaahhh... Heechuuulll...eeemmhhh...teruskaannn...",  . Desahan kenikmatan semakin melenguh dari mulutnya “ohhh,,fuckin baby…” kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke bawah pusar. Aku membaringkan tubunya ke kasur, tanpa berkata-kata ku sibakan pahanya, aku melihat kewanitaannya berwarna merah muda, dengan penuh nafsu aku menciumi kewanitaannya dan kujilat seluruh bibir Vnya.
“ohh..terus heechul…sungguh nikmat” aku terus mempermainkan klistorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan kewanitaannya dan kumainkan lidahku yang terus berputar-putar dibibir miss Vnya seperti ular cobra. “Hee..oh..terusss chagi..oh” desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya, semakin membuatku bersemangat. Kusibakan bibir kemaluannya tanpa menghentikan lidah dan sedotanku beraksi “sruucuuup-srucuuup..oh nikmat..terusss..terusss” teriakan Hye Jin semakin merintih. Tiba-tiba Hye Jin menekankan kepalaku ke miss V nya, kuhisap kuat lubang kemaluannya. Hye Jin mengangkat panggul, cairan lendir yang keluar dari kewanitaanya semakin banyak. “aduhhh…akku…keluarrr..oh..oh..croot..croot” ternyata Hye Jin mengalami orgasme yang dahsyat. Seperti yang Hye Jin lakukan padaku aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahnku dari V nya, aku menelan semua cairan yang keluar dari kewanitaannya. Terasa sedikit asin tapi nikmat. Hye Jin masih menikmati orgasmenya, dengan spontan aku memasukan juniorku ke dalam V nya yang basah. Blessss… “oh..enak” tanpa mengalami hambatan juniorku terus menerjang ke dalam lembutnya V Hye Jin. “Kamu sempit banget, Hye Jin. Mantap...enak chagi…” batang juniorku seperti dipilin-pilin. Hye Jin yang mulai bergairah kembali trus menggoyang goyangkan panggulnya.
"Aku...aaahh...Jangan berhenti Heechul...jangan...",
kuhunjamkan juniorku, hingga aku menghantam satu titik dimana Hye Jin menjerit penuh kenikmatan.
"Aaaawww...b-besar banget..aahh...sakit..Heechulllll ", benar kan? Dia menjerit karena heechul kecilku yang tdk kecil.
 Rupanya aku nemuin G-spotnya. Kuhantam berkali-kali hingga kurasakan dinding V'nya meremas dan menghisap juniorku,  "Mmhhmm..ahhhh...nnhhhhh..uuhh.sshh", kami mendesah seiring hunjamanku yang semakin liar. "Faster...Heechul..faster..aaahh....uhhh" erang hye jin.  Sekitar 15 menit aku menindih Hye Jin, lalu ia meminta agar aku berada dibawahya “kamu dibawah ya chagi..” bisiknya penuh desahan kenikmatan..
Aku hanya pasrah tanpa melepaskan hujaman juniorku dari V’nya, kami merubah posisi hyejin berada di atasku sekarang, dengan semangat menggelora juniorku terus digoyangkannya. Hye Jin dengan hentakan pinggulnya yg maju mundur semakin menenggelamkan juniorku ke dalam lubang V’nya “oh..remas dadaku…chagi…terusss..oh..au enakkk chagi ” erangan kenikmatan terus keluar dari mulut Hye Jin. “oh..Hye Jin…terus goyang chagi..” teriakku memancing gairahnya, benar saja kira-kira 10 menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sambil pinggulnya bergoyang-goyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku mengimbanginya  dengan menaikan pinggulku agar juniorku menghujam lebih dalam. “hee..ah..aku…keluaarr, chagi..oh” ternyata Hye Jin telah mencapai orgasme yang ke dua. Aku semakin mencoba mengayuh (sepeda kale..hehe) kembali lebih cepat. Karena otot juniorku sudah dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan cairan cintaku. Kemudian aku membalikkan tubuh Hye Jin, sehingga posisinya dibawah seperti semula. Aku mengganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutar pinggulnya “oh….Hye Jin..nikmatnya…aku keluaaaaarrr..” crott..crott..crot aku tidak kuat lagi menahan cairan ku dan langsung saja memenuhi liang V’nya Hye Jin terasa hangat dan nikmat sekali saat cairan kami bersatu “oh..heechul kau begitu sexy dan kuat.. sebenarnya aku sangat menyukaimu” ujarnya sambil tangannya terus mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena dinding miss V’nya meremas-remas otot juniorku. Nafas kami terengah-engah...tubuh kami bermandikan peluh. Kubalik tubuhku,hingga Hye Jin berada di atasku lagi supaya dia tdk terlalu lelah menahan beratnya tubuhku. Kunikmati tekanan payudara lembutnya di dadaku. Ku usap-usap punggungnya dengan ujung jariku. Aku sangat suka sekali dan menikmatinya. Ku akui Hye Jin merupakan yeojaa yg sangat pintar membahagiakan namja.
Dia mendesah. Matanya mulai terpejam.

"Aku suka kau, Heechul”  bisiknya lirih sebelum terlelap dalam pelukanku.

“mianhe hae Rin” pikirku dalam hati, karena aku sadar aku telah menghianati Hae Rin kekasihku. Tdk  butuh waktu lama buatku untuk tertidur juga.


-Hye Jin POV-
aku membuka mataku, aku kaget setelah aku tau ada seorang yang berada di bawah tubuhku, kim Heechul, oh tidak tidak mungkin aku melakukan ini dengannya dengan kekasih dongsaengku, andwaeeeee aku menjerit, sampai Heechul terbangun, sama sepertiku dia juaga kelihatan sshock dengan keadaan kami, aku dan dia.
“bagaimana ini Heechul? Aku menghianati adikku sendiri” tanyaku pada Heechul, aku menangis sejadi jadinya, aku merasa eonni yang kejam, disaat adikku sakit aku malah menghianati kepercayaannya padaku.
“mianhe Hye Jin aku juga bingung, apa kita harus mengatakan ini pada hae in ketika dia pulang?” Heechul sama bingungnya denganku.

-author POV-

Sudah 15 hari Hye Jin telat, dia merasa takut, dia takut dia hamil, hye jin berbicara pada Heechul kalau saat ini dia belum datang bulan, kemudian mereka memeriksakannya ke dokter, dan benar seperti dugaan Hye Jin dia hamil anak Heechul anak kekasih dongsaengnya.
Eomma hye jin sudah tau hal ini, dia marah bukan main ketika tau Hye Jin mengandung anak Heechul, dia sampai tidak mengira eonni yang disayangi Hae Rin menghianatinya.
“kau tega sekali Hye Jin, kau tau adikmu sakit tapi kau malah menghianatinya”
“eomma aku tau aku salah, aku tau aku pantas dicaci, tapi eomma aku juga mencintai Heechul”
“kenapa bukan namja lain, kenapa kau mengambil milik adikku, apa kau tidak kasian pada Hae In, dia selalu tidak bisa melakukan apa yang bisa kau lakukan” eomma hye jin mungkin memang benar Hye Jin salah, hye jin menghianati hae in.
“dan kau Heechul kenapa kau setega  ini pada Hae Rin,padahal dia amat mencintaimu, dia selalu percaya kau namja yang baik tapi ternyata” tidak cukup dengan Hye Jin, Heechulpun tentu saja dimarahi oleh eomma Hye Rin. Heechul sudah tidak bisa beralasan apapun karena memang semua yang diucapkan eomma hye rin benar.

-author POV-

Sepertinya hati heechul memang telah berubah, dia memilih Hye Jin sebenarnya bukan karena kehamilan Hye Jin tapi ternyata sejak mereka bekerja sama dia punya rasa suka, karena ingin menjaga cintanya pada Hae Rin dia berusaha menahannya, tapi sekuat apapun tetap saja cintanya pada Hye Jin lebih besar. Heechul selalu menjaga dan menemani Hye jin memeriksakan kehamilannya, walau baru 2 bulan tapi Heechul sangat telaten menjaganya, mereka memang belum menikah, mereka berencana akan mengatakan semuanya pada Hae Rin. Sebenarnya eomma Hye Jin tidak pernah mengizinkan menikah karena takut akan menyakiti hati Hae Rin.
2 bulan telah berlalu hari ini Hae Rin pulang dari Jepang, dia sangat bahagia sekali karena akan menemui kekasihnya Heechul, menemui eonni dan eommanya.
“oppa” sahut Hae rin dengan ceria ketika melihat Heechul menjemputnya.
“ah ne selamat datang kembali ke seoul” ucap Heechul. Hae Rin memeluk Heechul dengan eratnya, pelukannya pada Heechul membuat Hye Jin cemburu. Hae Rin dijemput Hye Jin dan Heechul karena eommanya kurang enak badan jadi tidak bisa ikut.
“apa kau tidak merindukanku?” ucap Hye Jin pada hae rin, sebenarnya itu trik agar hae rin melepaskan pelukannya dari Heechul.
“hehehe tentu eonni aku merindukanmu, tapi aku lebih rindu Heechul oppa” chup, Hae Rin mengecup pipi Heechul sekilas.
“ah cepat kita pulang” ajak Heechul, merekapun mengikutu Heechul dan masuk mobil, saat didalam mobil terlihat Hye Jin sangat tidak nyaman, karena dia duduk dibelakang sedangkan Hae Rin dan Heechul duduk didepan, mereka mengobrol dengan asyiknya, Hye Jin merasa diacuhkan oleh Heechul.
“aku turun disini saja” ucap Hye Jin,
“kau mau kemana?” Tanya Heechul.
“ada urusan kantor yg harus ku selesaikan sekarang” Heechul tidak merasakan keanehan sikap Hye Jin karena dari tadi dia hanya mengobrol dengan Hae Rin. Heechulpun membiarkan dia turun dari mobil, pdahal saat ini Hye Jin sangat kesal padanya.
Hae Rin dan Heechulpun tiba dirumah Hae Rin, Heechul membantu membereskan semua barang Hae Rin, “oppa apa kau mau minum?” Tanya Hae Rin, “oh iya aku haus sekali” jawab heechul. Heechul menemani Hae Rin sampai malam, sebenarnya dia menunggu Hye Jin pulang tapi hye jin masih belum pulang selarut ini. Heechul mulai khawatir pada Hye Jin, apa lagi dia tau Hye Jin sedang Hamil.

-Hye Jin POV-

Sebenarnya aku ingin sekali marah pada Heechul tadi tapi aku tidak bisa, aku tidak kuasa melihat Hae Rin, aku tadi bukan ke kantor tapi aku hanya minum-minum saja di sebuah bar, entahlah aku hanya ingin tenang, aku ingin sedikit melupakan masalah ini.
Aku tiba dirumah, ternyata Heechul masih ada, aku tau pasti dia melepas kerinduannya pada Hae Rin, aku cemburu tiap kali melihat mereka berdua, yah aku tidak bisa membohongi hatiku, aku cemburu pada kekasih dongsaengku, Park Hye Jin kau memang benar, benar tidak tau diri.
“eonni kau sudah pulang, mau makan? Aku dan Heechul oppa sudah membuatkan makanan untukmu?” Hae Rin menawariku makan, ah sudah kuduga.
“ne, aku juga lapar” aku menuju ruang makan, hae rin masih tetap menonton tv.
“ah aku haus,” Heechul mengikutiku dari belakang menuju ruang makan.
Aku dan Heechul saling berpapasan, dia menatapku curiga, aku tidak memperdulikannya, dengan santai aku duduk di kursi, tiba-tiba Heechul meraih tanganku “kau minum?” Tanya Heechul.
“apa, apa pedulimu?” jawabku sengit.
“aku menunggumu disini untuk siapa? Aku menunggumu Park Hye Jin” lepaskan, aku menghempaskan tangannya dari tanganku.
“aku mencintaimu, hanya saja aku belum bisa katakan semua ini pada Hae Rin” ucap Heechul.
“sudahlah” jawabku asal, aku kesal dengan sikapnya, dia seperti tidak memperdulikanku.
“kenapa kau ini, kita sudah berjanji akan membesarkan anak kita, tapi kau malah seperti ini”
“anak  kita, apa kau peduli?” aku sedikit berteriak padanya, dia mendorongku ke tepi dinding dan menciumku sangat lama, sampai kami berhenti saat kami mendengar suara gelas yang pecah “PRAAAAAAAKK”
“Oppa” ternyata Hae rin melihat aku dan Heechul, dia pergi setelah melihat Heechul menciumku. Dia pasti sangat sedih, aisshhh aku memang ingin memberitahu Hae rin tapi bukan cara seperti ini.

-Author POV-

Hae Rin tak kuat melihat eonni dan kekasihnya menghianati kepercayaannya, hal ini membuat jantungnya kembali melemah, dia dibawa ke RS lagi, tapi saat dirumah sakit dia sadar mungkin Heechul bukan jodohnya, mungkin dia hanya jalan agar eonninya bisa mengenal Heechul, walau terasa sangat sakit tapi dia seorang yeoja yang baik, dia merelakan Heechul menikah dengan Hye Jin, dia tidak tega jika melihat keponakannya lahir tanpa ayah. Heechul menikah dengan Hye Jin disaksikan olah Hae In, eomma Hye Jin pun merestui pernikahan mereka, eomma Hye Jin bisa luluh karena bujukan Hae Rin, Hae Rin bilang pada eommanya, “ini takdir eomma, mungkin Heechul oppa bukan jodohku”. 1 bulan setelah Hye Jin dan Heechul menikah Hae rin meninggal. Heechul tidak akan pernah lupa pada Hae Rin yeoja yang baik hati, malah teramat baik, seoarang gadis yang lembut dan pemaaf, setelah anak heechul lahir, Heechul memberi nama anaknya Kim Hae Rin karena dia ingin melihat anaknya seperti Hae Rin, penuh kasih, tulus dan lembut. Hye Jin menjadi istri yang baik untuk Heechul, begitupun heechul berusaha menjadi suami yang baik untuk Hye Jin, mereka Hidup bahagia.

THE END
Tolong dikomen ya semoga ff selanjutnya lebih baik dan “hot”..digampar heebum,,
Gomawo all

Selasa, 03 Juli 2012

SCREEN CAPT MV SEXY FREE AND SINGLE

SCREEN CAPT
MV SEXY FREE AND SINGLE



Om teuki, buka2an nih...


Donghae


kangin


ryeowook


yesung


eunhyuk


kyuhyun


siwon


sungmin


Jumat, 15 Juni 2012

Bad Boy but I love U [part 7]


 Bad Boy but I love U [part 7]





Author             : Heecat18
Title                 : Bad Boy but I love U [part 7]
Genre              : Romance,
Cast                 :
  • Kim Heechul
  • Shin Hyo Rin
  • Kim Jung Mo
  • Park Ga in
  • Leeteuk

-Author POV-

Hyo Rin sudah ditangani oleh dokter, tapi tetap saja Heechul merasa khawatir dengan Hyo Rin, dalam hatinya ia merasa semua ini terjadi karena ulahnya, sementara Jung Mo pulang karena ayahnya meneleponnya sepertinya ada hal yang penting, Jung Mo sebenarnya ingin menemani Hyo Rin tapi apa boleh buat.
Lama heechul terdiam, lalu dia berfikir kenapa hanya karena terkena pukulan Jung Mo Hyo Rin sampai pingsan?. Apa dia baik-baik saja, atau ada alasan lainnya? Pertanyaan itu berkumpul dipikiran Heechul, walau begitu dia sangat ingin Hyo Rin baik-baik saja.

-Hyo Rin POV-

Tubuhku sangat lemas sekali, kepalaku pusing, aku membuka mataku perlahan, ada dimana aku ini? Ku perhatikan sekitarku sepertinya ini bukan kantor, ataupun rumahku, lalu aku melihat sesosok pria memakai jas putih.

 “dimana aku?” tanyaku padanya.

“anda sedang di rumah sakit, saya dokter yg memeriksa anda” jawabnya.

“apa aku baik2 saja?” tanyaku lagi,

“emh, selamat anda sedang mengandung” mwo?? Aku kaget setengah mati tapi aku menyembunyikannya dari dokter itu, berarti aku akan punya anak dari Heechul. **author : wahhh hebat kan 1 kali langsung caer wkwkwk

“benar kah? Apa tidak salah periksa?” tanyaku memastikan lagi

“benar anda sedang mengandung, itu sebabnya tadi anda pingsan” dokter itu menjelaskan padaku.

“tapi,,” dokter itu ingin mengatakan sesuatu padaku, raut wajahnya agak sedikit berubah.

“kenapa dok? Katakana saja” aku sedikit khawatir karena ekspresinya itu,

“anda memang mengandung, tapi kandungan anda berpengaruh pada kesehatan anda” aku makin penasaran dengan penjelasannya.

“sebenarnya apa yg terjadi dok, katakanlah aku siap mendengarnya”

“ketika kandungan anda semakin membesar, kesehatan anda akan semakin menurun, karena rahim anda lemah, sebaiknya anda tidak melanjutkannya karena beresiko besar pada hidup anda” ya Tuhan kenapa ini, aku sangat senang akan mempunyai anak tapi resikonya sangat besar.

“tapi aku tidak akan mati kan dok karena mengandung” aku berharap dokter itu menjawab “tidak sampai begitu”

“sebaiknya anda memilih, antara kandungan anda atau kesehatanmu, karena ini berakibat fatal, maaf, sampai merenggut nyawa anda” aku hanya terdiam dan lemas mendengar kata-kata yang diucapkan dokter itu, apa yg harus kulakukan, aku ingin mempertahankan kandunganku, Heechul kecil kami *haha sotoy bs aja anaknya cwe,,wkwkwk

“tapi dok?” sebelum aku melanjutkannya dokter itu mengatakan “satu minggu lagi anda kembali ke sini dan putuskanlah” aku benar-benar sangat bingung, tak tau lagi harus bagaiamana.

Aku ingin Heechul melihatku baik-baik saja, aku tidak mau terlihat lemah dihadapannya, aku sangat ingin membuatnya tersenyum, aku hampir melupakan apa yang telah dia lakukan padaku, walaupun dia menyakitiku tapi rasa cintaku padanya menghapus segalanya, Tuhan aku ingin selalu bersamanya, walau aku tak tau dia mencintaiku atau tidak, aku tidak akan memperdulikannya, asal bisa selalu bersamanya aku sangat bersyukur.
“dok, tolong jangan katakan apapun pada suami ku, kecuali soal aku sedang mengandung anaknya, aku mohon dok” pintaku pada dokter itu.
Sepertinya dokter itu tau aku tidak ingin membuat Heechul cemas, kemudian dia mengiyakannya lalu dokter itu menyuruh suster memanggil Heechul.

-Heehul POV-

Aku duduk diruang tunggu dengan mencemaskan keadaan Hyo Rin, lama sekali dia belum siuman, hatiku mulai tidak tenang, kuharap dia baik-baik saja.

“Tuan istri anda  sudah siuman, anda boleh melihatnya” seru seorang suster yang menghampiriku. Akhirnya dia siuman juga aku sudah tidak sabar melihat keadaannya, akupun masuk ke ruangan tempat Hyo Rin rawat, ku lihat  Hyo Rin sudah sadar, dasar yeoja ini membuatku khawatir saja. Aku penasaran kenapa Hyo Rin bisa pingsan, jadi ku tanyakan pada dokter yang merawat Hyo Rin.

“sebenarnya kenapa istriku, dokter?”

“ah itu hanya hal biasa, karena dia sedang mengandung jadi ini sering terjadi, pada wanita yg sedang hamil” omo, aku tidak salah dengarkan, tadi dokter bilang Hyo Rin sedang hamil, itu artinya aku akan menjadi seorang ayah *author : ya iyalah, dasar chul pabo,,keke

“benarkah? Apa dokter tidak salah periksa” aku masih tidak percaya dengan kata-kata dokter tadi.

“tidak, selamat tuan anda akan menjadi seorang ayah, tapi tolong perhatikan kesehatan istri anda, usahakan membuat pikirannya rilek” antara senang dan kaget aku mendengar Hyo Rin hamil, tapi aku berjanji akan memperlakukan Hyo Rin dengan baik, karena dia telah member kebahagian buatku.

“istri saya sudah  bisa pulang sekarangkan?” tanyaku pada dokter.

“tentu, nanti saya berikan resep agar membantu kesehatannya”

Dokter itu pun keluar ruangan, aku menyuruh sekretarisku mengurus semua administrasi dan hal lainnya, dan aku bisa membawa Hyo Rin pulang ke rumah kami. Aku mendekat ke tempat Hyo Rin berbaring, aku tidak bisa berkata apapun, entah karena senang atau merasa bersalah padanya, aku jadi bingung sendiri.

“apa kau tidak senang aku mengandung anakmu?” Tanya Hyo Rin dengan wajah yang pucat.

“ani, tentu aku senang, hanya saja aku sedikit kaget dan tak percaya” yeoja ini selalu saja berfikiran buruk padaku, padahalkan aku senang sekali.

“apa maksud mu tidak percaya, apa kau kira aku pernah tidur dengan namja lain selain denganmu” kenapa dengan yeoja ini, sensitif sekali, apa ini juga bawaan anakku.

“bukan seperti itu, Hyo Rin, percayalah aku sangat menginginkan hal ini, kelak kita akan punya seorang anak yang lucu, aku juga percaya padamu, dan maafkan aku atas kesalahanku, aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk mu dan ayah yang baik untuk anak kita nanti” aku berusaha menjelaskan dan meyakinkahnya pada Hyo Rin.
Tapi entah apa yang salah dengan kata-kataku tiba-tiba Hyo Rin menangis, aku tidak tega melihatnya seperti itu, tapi aku juga tidak tau alasan kenapa dia menangis, aku tidak pernah melihat dia menagis sebelumnya, tangisannya menunjukan suatu kesedihan.

“Hyo Rin jangan menangis lagi, nanti anak kita akan sedih melihat eomma nya bersedih” aku mengusap air matanya dengan tanganku.

“aku ingin kita selalu bersama” ujar Hyo Rin sambil menatapku.

“tentu saja aku akan tetap bersamamu, Hyo Rin, percayalah padaku” ucapku meyakinkannya dan memeluknya, entah kenapa yeoja ini jadi aneh sekali, sejak di bawa ke rumah sakit ini.

“gomawo” bisiknya padaku.

-Author POV-

Heechul akhirnya meninggalkan rumah sakit dan membawa pulang Hyo Rin ke rumah mereka, kebahagian Heechul sangat terlihat, walaupun luka diwajahnya masih sakit tapi dia tidak memperdulikannya, Heechul bahkan menelepon eommanya dan memberitahukan kalau Hyo Rin sedang hamil, dan tentu saja eomma Heechul sangat senang seperti apa yang dirasakan Heechul sekarang ini. Berbeda dengan Hyo Rin dia sedang bingung dengan pilihan yang diberikan dokter padanya, disisi lain dia juga sangat bahagia akan punya seorang bayi dari namja yang teramat dia cintai, disisi lain mungkin dengan kehamilan ini akan membahayakan hidupnya *author lebe keke

-Hyo Rin POV-

Aku sangat sedih ketika Heechul berkata “Hyo Rin, percayalah aku sangat menginginkan hal ini, kelak kita akan punya seorang anak yang lucu, aku juga percaya padamu, dan maafkan aku atas kesalahanku, aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk mu dan ayah yang baik untuk anak kita nanti” air mataku jatuh tidak tertahankan, apalagi aku bisa melihat mata Heechul yang mengisyaratkan kejujurannya, namja sperti Kim Heechul bisa luluh karena anak yang aku kandung ini. aku juga berfikiran sama dengan Heechul kelak aku akan menjaga anakku bersama dengan suamiku, hidup bersama, tapi saat ku ingat kata-kata dokter padaku aku mulai cemas, sedih, dan entahlah.

“kau sudah bangun?” Tanya Heechul yang sudah membuka matanya, karena tadi aku lihat dia belum bangun.

“ne, hari ini kau tidak ke kantor?” tanyaku padanya.

“ini kan hari minggu, masa aku kerja sendiri” jawabnya padaku.

“kau lapar bukan? aku buatkan sarapan ya” aku lupa belum menyiapkan sarapan untuk Heechul.
Tapi saat aku beranjak bangun dari tempat tidur, Heechul bangun dan tangan Heechul menahanku.

“kau mau kemana, tidur saja biar aku yang membuatkan sarapan untukmu” tumben sekali dia bersikap begitu padaku.

“ada apa denganmu? Apa kepalamu baru terbentur pintu?” tanyaku karena merasa heran dengan sikapnya.

“ani, aku hanya takut kau terlalu cape, nanti terjadi apa-apa dengan anak kita” dia menatapku, sambil mengusap perutku.

Jadi dia hanya takut aku melukai anaknya, dia hanya peduli dengan anaknya, pantas saja dia mendadak perhatian padaku, ternyata hanya itu saja, keluhku dalam hati, kukira dia mencintaiku.

“kenapa kau cemberut seperti itu” ternyata dia melihat raut wajahku.

“tenang, saja aku akan menjaga anakmu dengan baik, kau tidak perlu khawatir” bentakku pada Heechul, ya aku tau dia hanya ingin memastikan aku tidak membahayakan bayi kami.

Tiba-tiba dia menarik tubuhku ke kasur dan berbisik “aku juga mengkhawatirkan mu”
“kau bohongkan” aku masih tidak percaya padanya.

“aku memang sering membohongimu, tapi aku tidak bisa membohongi hatiku” deg jantungku langsung berdebar saat mendengar penjelasan Heechul. Benarkah dia tulus berkata seperti itu padaku?? Tidak tidak aku tidak akan tertipu dengan sikapnya itu.

“hyaaa kim heechul rayuanmu tidak akan mempan padaku, aku bukan yeoja yang biasa kau rayu” tegasku padanya, Heechul menatapku sangat dalam, sampai aku tidak berani menatap matanya.

“Heechul hentikan sikap mu yg seperti ini, kau membuatku resah” ku dorong Heechul sampai terjatuh.

“sial, kau ini susah sekali diajak romantis sedikit saja” gerutu Heechul.

“aku tidak mau tidur dengan namja yang tidak mencintaiku, waktu itu kau melakukannya juga hanya menganggapku mainanmu kan?” aku sudah berjanji pada diriku sendiri aku tidak mau melakukannya jika Heechul tidak mencintaiku.
Lalu Heechul mendekatiku, dan berkata “AKU MENCINTAIMU SHIN HYO RIN, kau dengar itu” dia berkata dengan sangat kencangnya, sampai telingaku sakit, benarkan Heechul itu aneh, mana ada seorang namja yang menyatakan cinta dengan membentaknya, tapi itu membuatku senang, hatiku melayang seakan dunia ini berpihak padaku.

“apa itu caramu menyatakn cinta pada yeoja?” tanyaku padanya

“kau tau tidak, sebelumnya aku  tidak pernah menyatakan cinta pada yeoja manapun, karena mereka sendiri yang menyatakannya padaku” cihh narsis sekali dia,
lalu dengan lembut dia menatap wajahku, tangannya memegang pipiku, kemudian dia berbisik ke telingaku “Hyo Rin, aku mencintaimu, maaf karena aku baru menyadarinya, aku tidak bisa tanpamu” ya Tuhan perkataan Heechul membuatku merinding, *setan kale) ku lihat matanya yang memancarkan kejujuran, impianku terwujud seorang Kim Heechul yang amat aku cintai, menyatakan cintanya padaku.

“nado saranghae Heechul” aku sudah tak punya kata-kata apa lagi untuk menjawbnya selain mengatakan itu.
Heechul menciumku dengan lembut, berbeda sekali dengan saat waktu itu, aku pun tidak bisa menolaknya, siapa yang bisa menolak dia, dia namja yang aku cintai sampai kapanpun, ciumannya beralih ke leherku, “oppa aku ingin bersamamu selamanya” entah apa yang ada diotakku tidak biasanya aku memanggilnya oppa, Heechul sempat heran dan melepaskan ciumannya dari leherku, lalu dia berkata “chagi boleh aku melakukannya?” aku mengangguk dan kemudian dia membuka baju tidurku ***SKIP****

-Heechul POV-

Hubunganku dengan Hyo Rin semakin baik bahkan seperti suami istri lainnnya, hari ini hari pertama Hyo Rin masuk kerja, aku sudah bilang padanya, sebaiknya dia berhenti kerja saja, aku takut dia akan kelelahan, tapi Hyo Rin bersikeras ingin tetap bekerja, katanya dia bosan jika dirumah, satu hal yang membuatku merasa aneh katanya “jika dia bekerja dia setiap saat bs melihat ku” dasar dia itu selalu bisa membuatku salah tingkah saja.
Dan akhirnya aku bisa pergi ke kantor bersamanya setelah kejadian itu, ternyata ada manfaatnya bagiku, Hyo Rin tidak mempersalahkan lagi semua yang telah aku lakukan padanya, kurasa tidak ada masalah lagi diantara kami, wahh ini sungguh nyaman, diperjalanan menuju kantor aku hanya memperhatikannya, wajahnya sangat berbeda dia sangat cantik sekali, padahal sepertinya dari dulu dia wajahnya begitu, apa aku dulu tidak memperhatikannya. Sepertinya Hyo Rin sadar dari tadi aku memandangnya terus.

“kenapa kau melihat ku terus? Apa ada yang salah denganku” protesnya padaku.

“ani,” jawabku.

“lalu kenapa kau melihatku terus?” tanyanya padaku.

“kau sangat cantik Hyo Rin” jawabku dengan jujur.

“kau jangan terus menggodaku” terlihat dia tersipu malu saat aku mengatakan dia cantik.

“tapi kau memang cantik sekali” tegasku padanya.
Hahaha lucu sekali dia tersipu malu karena aku memujinya, tapi itu bukan pujian tapi fakta, perutnya masih tampak kecil tapi aku bisa merasakan kehidupan yang ada disana, aku akan menjadi ayah dari seorang anak.

“Heechul, bolehkan aku memanggilmu oppa?” Tanya Hyo Rin padaku. Ah yeoja ini ada2 saja, aku kan paling tidak mau dianggap oppa, serasa aku sudah tua saja.

“andwae, panggil aku Heechul saja ya, aku merasa aneh jika kau memanggilku oppa”

“ya  sudahlah” kelihatannya dia kecewa dengan jwbnku.

Kami sampai akhirnya sampai di kantor, saat mobil berhenti cepat-cepat aku membukakan pintu untuknya, dia merasa aneh “hyaa Kim Heechul ada apa denganmu?” tanyanya heran.

“aku kan suamimu” jawabku sambil tersenyum padanya.

Saat kami di depan kantor ada Leeteuk disana, “wah wah kalian sangat mesra sekali aku jadi iri” celotehnya pada kami.

“Heechul hari ini istrimu sangat cantik”

“hyaa kau Leeteuk jangan ganggu dia” aku langsung menggemgam tangan Hyo Rin, lalu masuk ke kantor, Leeteuk pun mengikuti dari belakang, Hyo Rin pergi ke ruangan tempat dia biasa bekerja.

“Leeteuk tolong kau awasi Hyo Rin ya, aku tidak bisa menjaga x setiap saat, kadang kau tau aku sibuk” heechul memohon padaku

“wah ada ap dengan mu Kim Heechul, tak biasanya kau memperhatikan dia berlebihan seperti itu, biasanya kau masa bodo” 

“kau tau, hubunganku denagnnya semakin baik, 1 hal yang membuat aku senang, aku akan menjadi seorang appa”

“jinja? Chukka bocah nakal”

“hyaa jangan panggil aku bocah, umur mu tidak beda jauh denganku” enak saja dia mengejekku.

“arra, aku akan menjaga dia, dia kan sudah sperti adik bagiku” *adik apa adik, author bw kompor wkwkwk

Aku pergi meninggalkan Leeteuk, seperti biasa ke ruang kerjaku, berkutat dengan file-file, aku menyuruh Leeteuk menjaganya karena menurut dokter aku harus memperhatikan kesehatannya.

-Leeteuk POV-

Saat aku tiba di kantor ku lihat Heechul dan Hyo Rin sangat akur beda dari biasanya, Heechul terlihat sangat memperhatikan Hyo Rin, tidak biasanya heechul mau mengajakku berbincang pagi2 seperti ini.
“Leeteuk tolong kau awasi Hyo Rin ya, aku tidak bisa menjaga x setiap saat, kadang kau tau aku sibuk”
“wah ada ap dengan mu Kim Heechul, tak biasanya kau memperhatikan dia berlebihan seperti itu, biasanya kau masa bodo” aku merasa aneh denagn manusia ini, biasanya dia masa bodoh.
“kau tau, hubunganku denagnnya semakin baik, 1 hal yang membuat aku senang, aku akan menjadi seorang appa” pantas saja dia keliahatan bahagia dari pagi tadi.

“jinja? Chukka bocah nakal”

“hyaa jangan panggil aku bocah, umur mu tidak beda jauh denganku” dia sudah berubah ternyata.

“arra, aku akan menjaga dia, dia kan sudah sperti adik bagiku” aku pasti akan selalu menjaganya karena Hyo Rin yeoja yg aku sayangi sampai saat ini, tapi aku bahagia dia mendapatkan semua yang dia inginkan, menikah denagn namja yang dia cintai.

Hari ini hari senin pantas Heechul menyuruhku menjaga Hyo Rin, ah ini suadah waktunya makan siang tapi aku belum melihat Hyo Rin keluar dari ruangannya, aku pun mengajaknya makan diluar, karena ku tau heechul pasti tidak ada waktu.
Ku ketuk pintu ruangan hyorin,

“masuk saja oppa, aku tau itu kau”

“wah hebat sekali kau bs menebak dgn baik”

“tiap hari aku mendengar suara mu yang cerewet pasti aku hafal” sialan dia mengejekku.

“kajja kita makan siang, kau tidak kasian dengan anak mu, pasti dia lapar”

“apa Heechul juga ikut?” Tanyanya padaku

“ani, sepertinya dia sedang sibuk”

“ya sudah, aku denganmu saja” yeoja ini tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya, karena Heechul tidak bs menemaninya.
Akhirnya kami sampai juga di sebuah restoran **author: biar cepet ya wkwkwk

“kau mau makan apa?” tanyaku padanya

“terserah oppa saja”

Karena dia bilang terserah jadi aku saja yg memesan makanan ke pelayan restpran itu, “oh ya selamat ya kalian sebentar lagi akan menjadi orang tua” “ne, gomawo oppa”.
Ku lihat wajahnya pucat sekali, apa karena dia sedang hamil, atau dia terlalu bekerja dengan keras, “kau tidak apa2 kan?” tanyaku padanya.

“aku baik2 saja oppa” jwbnya

“tapi wajahmu pucat sekali, benar kau tidak ap2?”

“ne aku tidak apa2 oppa, oppa aku mau ke toilet dulu sebentarya” dia bilang dia baik2 saja tapi aku merasa aneh saja,

“cepat kembali ya, nanti makananmu dingin”

Lama sekali Hyo Rin ke toilet sudah hampir 20 menit dia belum juga kembali, aku jadi merasa khawatir padanya tadi wajahnya sangat pucat, yah masa aku susul ke toilet yeoja??
Rasa cemasku akhirnya mengalahkan semuanya, aku susul Hyo Rin ke toilet yeoja, tapi semuanya pintu terbuka, ku lihat ada pintu yang masih tertutup mungkin itu Hyo Rin,
“Hyo Rin, apa kau ada di dalam?”  teriakku di depan pintu itu, tapi tak ada jawaban sama sekali, lalu ku ketuk2 pintunya dengan lumayan keras tapi pintu itu masih saja tdk terbuka, aku sangat penasaran sekali langsung saja ku buka dengan paksa pintu itu,

“Hyo Rin,,,”


TBC