sorry I love your sister (NC version)
Author
: @hee_MEOW18
Title
: sorry I love
your sister (NC version)
Genre
: Romance, sad, family
Rating : NC-21
Cast/tags :
·
Kim Heechul
·
Park Hye Jin
·
Park Hae Rin
FF ini sebenarnya bukan ff NC tapi
saya bikin NC versionnya mianhe kalo jelek and byk typo coz ni ff Nc pertama
saya sebenernya ni file udah lumayan lama hehe,
-Heechul POV-
Saat ini
waktunya makan siang aku melajukan mobilku, aku bermaksud makan direstoran
favorit ku, tepat tidak jauh dari tempatku bekerja, saat mengemudikan mobilku
aku hampir menabrak seorang yeoja. Setelah dia memanggil namaku aku baru sadar
dia yeoja yang aku tunggu kehadirannya dia Hae Rin, yeoja yang aku temui saat
menjenguk hongki dirumah sakit, terus terang aku menyukai yeoja ini, walau dia
sakit tapi dia sangat cantik dan polos. Karena aku ingin lebih mengenalnya aku
mengajaknya ke taman bermain, aku mengobrol dengannya dan setelah mendengar
semua ceritanya aku semakin ingin melindungi yeoja ini, dia sangat kesepian,
keluar rumah saja dia sangat jarang dan harus ditemani keluarganya.
Tiba-tiba
Hae Rin pingsan dipelukannku, aku mulai cemas dengannya aku langsung membawanya
ke RS, aku menelepon keluarganya. Di rumah sakit aku menunggui Hae Rin sampai
ia siuman, ketika dia siuman dia tersenyum padaku dan berkata “gomawo oppa”,
“apa masih sakit?” tanyaku pada Hae Rin. “anio, karena ada oppa rasa sakitku
cepat hilang” aku sedikit malu karena Hae In berkata seperti itu padaku.
“oppa
jangan cemas, aku sudah terbiasa seperti ini” apa katanya ini terbiasa baginya
tapi bagiku ini sangat mengkhawatirkanku.
“kau tau
aku sangat cemas, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan saat kau pingsan
tadi” jawabku sedikit jengkel mendengar dia berkata ini sudah terbiasa baginya.
Saat aku
mengobrol dengan Hae Rin, terliahat eomma Hae Rin masuk dengan seorang yeoja
dibelakangnya, terlihat eommanya sangat marah ketika melihat ku ada disamping
anaknya.
“kau yang
mengajak Hae Rin keluar, kau tidak tau ini sangat membuat kondisi dia memburuk”
bentak ahjuma padaku.
“mianhe,
aku menyesal” jawabku
“eomma
itu bukan salah oppa, aku yang kabur dari rumah, kami hanya ketemu kebetulan,
eomma harus berterima kasih padanya kalau tidak ada dia aku bisa tidak
tertolong” aku tau Hae Rin berusah membelaku, tapi tetap saja aku juga merasa
aku yang bertanggung jawab.
“gomawo”
yeoja yang ada disamping ahjuma malah yang berterima kasih padaku.
“oppa dia
eonniku, Park Hye Jin”
“Dia harus
dioperasi secepatnya” kata dokter itu pada ahjuma.
“kapan
itu? Apa harus sesegera mungkin” Tanya Hye Jin noona.
“harus
segera sebelum terlambat, operasi ini harus dilakukan dijepang kerena disana
peralatannya lebih canggih” ucap dokter.
“eomma
aku tidak mau, aku tidak mau pergi” pinta Hae Rin pda eommanya.
“menurutlah
sekali ini pada eomma, biar kau cepat sembut, apa kau tidak ingin sehat seperti
orang lain, berkeluarga, dan mempunyai anak” aku tau ahjuma mengatakn ini
supaya Hae Rin mau pergi untuk operasi.
“saya
beri waktu anda 3 hari sebelum memutuskannya” dokter itupun pergi keluar.
Hening
diruangan ini, Hae Rin kelihatan tidak mau, pergi sementara ahjuma ingin
melihat Hae Rin sembuh, ia ingin melihat anaknya sehat. Aku ? tentu saja aku
ingin Hae Rin lekas sembuh agar aku bisa mengajaknya jalan-jalan lagi. Saat itu
tiba-tiba Hye Jin noona mengajakku keluar untuk membicarakan sesuatu, akupun
mengikutinya dari belakang. Kami duduk di ruang tunggu, dan Hye Jin noona pun
mulai membuka suara “Heechul apa kau suka Hae Rin?” tanyanya padaku, aku
sedikit bingung juga dengan pertanyaannya, karena aku sendiri memang merasa
menyukai Hae Rin tapi apa ini cinta, entahlah.
“emh
tentu dia manis, aku suka”
“aku
bertanya serius padamu, jika kau hanya menganggap Hae Rin sebagai mainanmu
lebih baik kau tinggalkan dia, jika kau memang mencintainya tolong bujuk dia
supaya mau berobat” pinta Hye Jin padaku.
“apa
maksudmu bilang aku mainmain pada adikmu?” aku sedikit marah padanya.
“aku
sudah sering melihat namja sepertimu, aku tau kau bukan namja polos seperti
yang adikku katakan” aisssh apa yang dia katakana mungkin juga benar, memang
aku sering berganti-ganti yeoja, tapi setelah aku mengenal Hae Rin aku tidak
bisa melupakannya, yah seperti aku tobah.
“kau
boleh tidak mempercayaiku, aku tau aku bukan namja yang baik untuk adikmu tapi
aku akan berusaha mencintainya sepenuh hatiku” lirikku tajam pada matanya.
Akhirnya
aku sepakat denga Hye Jin untuk membujuk Hae Rin operasi dijepang, aku akan
berusaha membujuknya sampai dia mau pergi, aku tau saat dia pergi aku akan
sangat merindukannya tapi ini harus kulakukan demi kebaikannya dan untuk
kesembuhannya.
-auhtor POV-
Setelah
membujuk Hae Rin untuk pergi ke jepang akhirnya dia mau, Hae Rin hanya menurut
pada Heechul dia tidak mau mendengarkan eomma dan eonninya tapi lain dengan
Heechul dia langsung menurutinya.
“Hae Rin
aku mau pergi ke jepang” ucap Heechul
“oppa
tidak mau bersamaku” Tanya Hae Rin.
“anio,
tapi oppa ingin melihatmu sembuh” heechul membelai rambut Hae Rin dengan
tangannya,
“oppa,
tapi” sebelum Hae Rin meneruskan nya jari Heechul sudah menempel di bibir Hae
Rin, Heechul menatap mata Hae Rin dalam-dalam, tangannya meraih dagu Hae In,
perlahan wajah mereka berdekatan, hanya 1 senti jarak antara keduanya. Heechul
mencium bibir Hae Rin dengan sangat lembut, kemudian dia membisikan kalimat
“saranghae, chagi aku akan menunggumu pulang” di telinga Hae In.
Hae Rin
sudah siap pergi ke jepang, dia tidak
ragu lagi menjalani operasi, sebenarnya ini bukan hanya operasi tapi juga
pemulihan yang kata dokter perlu waktu 1 tahun untuk menjalaninya, tapi karena dia tau ada namja yang baik hati yang
akan selalu menunggunya dia tidak ragu, pria itu adalah Kim Heechul, cinta
pertamanya dan mungkin akan menjadi cinta terakhir bagi dirinya.
Hari-hari
berlalu, sudah 10 bulan Hae Rin berada
dijepang, Heechul masih tetap menunggu Hae Rin, hae rin selalu mengirimkan
surat untuk heechul, Heechul senang karena Hae Rin bilang kesehatannya membaik
setelah operasi, sekarang tinggal menjalani pemulihan saja. Entah ini takdir
ataupun hanya kebetulan saja, ternyata
Hye Jin menjadi rekan kerja Heechul untuk proyek baru kerja sama antara
perusahaan tempat mereka bekerja, mereka sering bersama-sama entah meninjau lokasi
ataupun meeting untuk membicarakan proyeknya. Hye Jin tidak segalak dulu pada
Heechul, malah dia sering mengajak Heechul makan bersama, semua terlihat
seperti biasa saja. Tapi dibalik itu ternyata hye Jin menyukai Heechul, dia tau
ini tidak adil bagi Hae Rin, tapi dia juga tidak bisa memendam perasaannya, ini
seperti penghianatan dari seorang eonni pada dongsaengnya.
-Hye Jin POV-
Kim
Heechul kenapa harus dia, dia kekasih dongsaengku aku tau itu, tapi aku
menyukainya, wajahnya yang tampan, aroma tubuhnya, dan matanya yang tajam, aku
tidak sanggup jika terus bersama dengannya. Aku makin dekat dengannya setelah
bekerja sma dengannya, ini gila benar ini gila, aku sudah gila. Bahkan aku
selalu merasa cemburu ketika Heechul tersenyum membaca surat dari Hae Rin, aku
cemburu ketika Heechul terus menceritrakan Hae In padaku. Hari ini dia
mengajakku menonton, dia bilang ini sebagai perayaan ulang tahun Hae Rin,
lihatlah dia, dia selalu mengingat Hae In, tidak sedetikpun dia melihatku.
“habis
kerja nanti malam aku menjemputmu ya” ucap heechul.
“ada
apa?” tanyaku, tumben dia sengaja mengajakku
“ah apa
kau lupa ini kan hari ulang Tahun Hae Rin dongsaeng, kekasihku” aisssh aku kira
dia sengaja mengajakku, ternyata bukan untukku.
“baiklah”
ucapku lesu.
-Heechul POV-
Aku
sengaja mengajak Hye Jin menonton film, karena saat aku membaca surat dari Hae
In dia bilang ingin sekali menonton flm denganku pada saat hari ulangtahunnya,
tapi dia juga berpesan aku boleh menggantikannya dengan Hye Jin, hahaha ada-ada
saja kekasihku itu, tapi karena aku juga ingin menyegarkan mataku dan sudah
lama juga tidak menonton flm akhrnya aku mengajak Hye Jin.
Dibalik
persahabatanku dengan Hye Jin kadang aku merasakan hal yang aneh, aku selalu
ingin bersama dengan dia, aku tau ini salah, aku berusaha menghilangkan
perasaan ini. aku berusaha menjaga cintaku untuk Hae Rin tapi apa ini sama apa
aku hanya menganggap Hae Rin sebagai adik kecil?
Di
perjalan sesudah pulang dari menonton film Hye Jin terlihat cemberut saja dari
tadi.
“hai ada
apa denganmu?” tanyaku.
“anio,”
jawabnya.
“hai
noona kenapa kau ini” aku semakin penasaran apa yang terjadi pdanya.
“berhenti
memanggilku noona, umurku dan kau sama” Hye Jin membentakku.
Aisssh
kenapa dia, apa dia sedang PMS, pikirku asal,
“Hye Jin
apa kau mau ku antar pulang?” tanyaku.
“tidak
aku mau minum saja di café, eomma tidak ada dirumah jadi aku ingin keluar”
jawabnya
“kalau
kau hanya ingin minum datang saja keapartemnku, lagi pula aku banyak minuman di
kulkas” ajakku padanya, aku mengajaknya karena ku liaht dari kaca spion diluar
hujan deras, ak tidak bisa membiarkan dia kehujanan.
“baiklah”
jawabnya.
Setelah
15 kemudian kami sampai di apartmen, Hye Jin melihat-lihat kedalam, dia meliaht
sebuah foto, foto ketika aku dan Hae Rin ditaman.
“kalian
sangat serasi” ucap Hye Jin padaku.
“ah iya
tentu saja, aku rindu sekali padanya” jawabku.
Kami
hanya mengobrol sebentar, Hye Jin sudah asik meminum soju yang ada dikulkasku,
entah kenapa dia seperti kerasukan setan soju saja, aku hanya minum sedikit
saja, kami hanya duduk sambil menonton tv.
“Heechul
kau mencintai Hae Rin” Tanya hye jin dengan kata-kata yang tak jelas, karena
dia mabuk berat.
“tentu
saja, wae?”
“aku
mencintaimu” bagai petir disiang bolong aku mendengar kata hye jin tadi, ah dia
pasti sedang mabuk berat wajar jika dia mengucapkan kata-kata aneh.
“kau ini
bisa saja” ucapku asal.
“kau
tidak percaya padaku” hye jin mendekatiku dan memelukku.
“hentikan
Park Hye Jin” aku kekasih dongsaengmu,
Entah apa yang merasukinya, dia mencium bibirku penuh
nafsu, aisssh aku tidak bisa menolaknya, aku namja normal sudah lama aku tidak
merasakan ini, aku tidak bisa mengabaikan perlakuannya padaku, melihat tubuhnya
yang sexy, lehernya yang putih dan bibir merahnya membuatku melupakan Hae Rin,
keparat kau Kim Heechul, aku mengutuk diriku sendiri, Oh aku tidak sanggup
lagi, Aku dan Hye Jin sudah mabuk berat dan tidak bisa
mengendalikan semuanya, otak kami tidak bisa berfikir hanya naluri dan nafsu
kami yang menuntun kami, Aku yang sebenarnya menahan gairah tidak
membuang-buang kesempatan ini. aku meraih tangannya, Hye Jin tidak menolak.
Kemudian kami sama-sama berpagutan bibir, ternyata wanita cantik ini agresif Kutelusuri pipinya ujung dengan
ujung jari-jariku, meraba lembut bibirnya yang merekah indah, seolah menanti
bibirku untuk menciumnya.
Kudekatkan wajahku ia hanya diam. Bibirku semakin mendekati
bibirnya dan ia hanya diam dan memejamkan matanya, pertanda ia pasrah dengan
apa yang akan terjadi selanjutnya.
Perlahan, bibirku menyapu bibirnya, kurasakan getaran
bibirnya di bawah bibirku, kumulai melumatnya lembut, ia menyambutku, ia
membalas cumbuanku, rayuanku.
Kudekatkan tubuhnya ke dadaku. Kurasakan lembut buah dadanya
di dada ku yang keras.
Sensasi sensual menjalari tubuhku hingga ke bawah. Aku ingin lebih .Aku ingin
memilikinya, seutuhnya, Kami berciuman, dia menghisap bibir
atasku, kuhisap bibir bawahnya, sensasinya luar biasa, terlebih ketika aku
menjulurkan lidahku, lidahnya menyambut ku
dengan liarnya, ia menarik kepalaku agar aku dapat memperdalam ciumanku,
jemarinya menelusp dalam rambutku, ia menariknya lembut seiring dengan desahan
dan erangan dari bibirnya. Ku mulai menuruni lekuk leher jenjangnya,
belum lagi aku berbuat banyak, ternyata Hye Jin menyambar kemejaku dan
melucuti boxer yang aku kenakan. Hye
Jin terkejut ketika melihat juniorku yang sudah
setengah berdiri. Tanpa basa-basi Hye
Jin menyambar juniorku serta meremas remasnya “oh..
ennakkk…terussssshhh” desisanku ternyata mengundang gairahnya untuk berbuat
lebih jauh. Tiba-tiba Hye Jin
berjongkok, serta melumat kepala
juniorku. “uf…sshhh…auhhh,,,nikmatnya” rancau ku merasakan kenikmatan yang Hye Jin berikan padaku, Hye Jin sangat mahir seperti
tidak memberikan kesempatan kepadaku untuk bertanya. Dengan semangat, Hye Jin terus mengulum dan
mengocok juniorku. Aku terus terbuai dengan sejuta kenikmatan. Sambil terus
mengocok, mulutnya terus melumat dan dan memaju mundurkan kepalanya.
“oh…aduuuh” teriakku penuh kenikmatan.
Akhirnya
hampir 10 menit aku merasakan ada sesuatu yang mendesak hendak keluar dari
juniorku “oh..tahan..sshh, uh aku mau kkeluaarr..oh..” dengan seketika
muncratlah cairanku ke dalam mulutnya. Sambil mengocok dan mengulum kepala
juniorku, Hye Jin berusaha membersihkan segala sisa cairan yang masih tersisa,
dia menghisap semua cairan itu ke dalam mulutnya. Aku merasakan nikmat yang
luar biasa. Hye Jin tersenyum lalu aku mencium bibirnya, kami berciuman kembali
lidahnya terus dimasukan ke dalam mulutku, aku sambut dengan mengulum dan
menghisap lidahnya. Perlahan-lahan juniorku bangkit’ kembali, kemudian tanpa ku
minta Hye Jin melepaskan seluruh pakaiannya termasuk bra dan underwearnya.
Mataku tak berkedip, buah dadanya yang montok berwarna putih mulus dengan
puting yang kemerahan terasa menantang untuk ku lumat. Tanganku mulai bergerak
perlahan naik ke arah payudaranya, ku remas-remas dengan lembut payudaranya
yang semakin bengkak. “ohh..teruss Heechul..terusss” desah Hye Jin merasakan
perlakuanku padanya.
"H-hisap..Heechull...aaahhh",
Kuhisap-hisap putingnya
yang mengeras, seperti bayi yang menyusu pada ibunya, “ohhh nikmat sekali”
kataku disela-sela menghisap putingnya Hye Jin, sementara tangan kiriku
menelusuri pangkal pahanya, akhirnya aku berhasil meraih belahan yang berada di
celah-celah pahanya. Tanganku menggesek-gesekannya, Sekarang jariku sudah menelusup
kedalam kewanitaannya, yang terasa
basah,kumasukkan dua jari sekaligus, membuatnya memekik. kutekan-tekan
klitorisnya dengan ibu jariku. Dia mendesah, tubuhnya menggelinjang meminta
lebih
"Aaaahhh...
Heechuuulll...eeemmhhh...teruskaannn...", . Desahan kenikmatan semakin melenguh dari
mulutnya “ohhh,,fuckin baby…” kemudian ciumanku beralih ke perut dan terus ke
bawah pusar. Aku membaringkan tubunya ke kasur, tanpa berkata-kata ku sibakan
pahanya, aku melihat kewanitaannya berwarna merah muda, dengan penuh nafsu aku
menciumi kewanitaannya dan kujilat seluruh bibir Vnya.
“ohh..terus heechul…sungguh nikmat” aku
terus mempermainkan klistorisnya yang lumayan besar. Seperti orang yang sedang
mengecup bibir, bibirku merapat dibelahan kewanitaannya dan kumainkan lidahku
yang terus berputar-putar dibibir miss Vnya seperti ular cobra.
“Hee..oh..terusss chagi..oh” desis kenikmatan yang keluar dari mulutnya,
semakin membuatku bersemangat. Kusibakan bibir kemaluannya tanpa menghentikan
lidah dan sedotanku beraksi “sruucuuup-srucuuup..oh nikmat..terusss..terusss”
teriakan Hye Jin semakin merintih. Tiba-tiba Hye Jin menekankan kepalaku ke miss V nya,
kuhisap kuat lubang kemaluannya. Hye
Jin mengangkat panggul, cairan lendir yang keluar dari
kewanitaanya semakin banyak. “aduhhh…akku…keluarrr..oh..oh..croot..croot”
ternyata Hye Jin mengalami orgasme yang dahsyat. Seperti yang Hye Jin lakukan
padaku aku juga tidak menghentikan hisapan serta jilatan lidahnku dari V nya,
aku menelan semua cairan yang keluar dari kewanitaannya. Terasa sedikit asin
tapi nikmat. Hye Jin masih menikmati orgasmenya, dengan spontan aku memasukan
juniorku ke dalam V nya yang basah. Blessss… “oh..enak” tanpa mengalami
hambatan juniorku terus menerjang ke dalam lembutnya V Hye Jin. “Kamu sempit banget, Hye Jin.
Mantap...enak chagi…” batang juniorku seperti
dipilin-pilin. Hye Jin yang mulai bergairah kembali trus menggoyang goyangkan
panggulnya.
"Aku...aaahh...Jangan
berhenti Heechul...jangan...",
kuhunjamkan juniorku, hingga aku menghantam satu titik
dimana Hye Jin menjerit penuh kenikmatan.
"Aaaawww...b-besar banget..aahh...sakit..Heechulllll
", benar kan? Dia menjerit karena heechul kecilku yang tdk kecil.
Rupanya aku nemuin G-spotnya. Kuhantam
berkali-kali hingga kurasakan dinding V'nya meremas dan menghisap
juniorku,
"Mmhhmm..ahhhh...nnhhhhh..uuhh.sshh", kami mendesah seiring
hunjamanku yang semakin liar.
"Faster...Heechul..faster..aaahh....uhhh" erang hye jin. Sekitar 15 menit aku
menindih Hye Jin, lalu ia meminta agar aku berada dibawahya “kamu dibawah ya
chagi..” bisiknya penuh desahan
kenikmatan..
Aku
hanya pasrah tanpa melepaskan hujaman juniorku dari V’nya, kami merubah posisi
hyejin berada di atasku sekarang, dengan semangat menggelora juniorku terus
digoyangkannya. Hye Jin dengan hentakan pinggulnya yg maju mundur semakin
menenggelamkan juniorku ke dalam lubang V’nya “oh..remas dadaku…chagi…terusss..oh..au
enakkk chagi ” erangan kenikmatan terus keluar dari mulut Hye Jin. “oh..Hye
Jin…terus goyang chagi..” teriakku memancing gairahnya, benar saja kira-kira 10
menit kemudian goyang pinggulnya semakin dipercepat. Sambil pinggulnya
bergoyang-goyang, tangannya menekan kuat ke arah dadaku. Aku
mengimbanginya dengan menaikan pinggulku
agar juniorku menghujam lebih dalam. “hee..ah..aku…keluaarr, chagi..oh”
ternyata Hye Jin telah mencapai orgasme yang ke dua. Aku semakin mencoba
mengayuh (sepeda kale..hehe) kembali lebih cepat. Karena otot juniorku sudah
dijalari rasa nikmat ingin menyemburkan cairan cintaku. Kemudian aku
membalikkan tubuh Hye Jin, sehingga posisinya dibawah seperti semula. Aku
mengganjal pinggulnya dengan bantal. Aku memutar-mutar pinggulnya “oh….Hye
Jin..nikmatnya…aku keluaaaaarrr..” crott..crott..crot aku tidak kuat lagi
menahan cairan ku dan langsung saja memenuhi liang V’nya Hye Jin terasa hangat
dan nikmat sekali saat cairan kami bersatu “oh..heechul kau begitu sexy dan
kuat.. sebenarnya aku sangat menyukaimu” ujarnya sambil tangannya terus
mengelus punggungku yang masih merasakan kenikmatan karena dinding miss V’nya
meremas-remas otot juniorku. Nafas kami terengah-engah...tubuh kami bermandikan peluh.
Kubalik tubuhku,hingga Hye Jin berada di atasku lagi supaya dia tdk terlalu
lelah menahan beratnya tubuhku. Kunikmati tekanan payudara lembutnya di dadaku.
Ku usap-usap punggungnya dengan ujung jariku. Aku
sangat suka sekali dan menikmatinya. Ku akui Hye Jin merupakan yeojaa yg sangat
pintar membahagiakan namja.
Dia mendesah. Matanya mulai terpejam.
"Aku suka kau, Heechul” bisiknya lirih sebelum terlelap dalam
pelukanku.
“mianhe hae Rin” pikirku dalam hati, karena aku sadar aku
telah menghianati Hae Rin kekasihku. Tdk
butuh waktu lama buatku untuk tertidur juga.
-Hye Jin POV-
aku
membuka mataku, aku kaget setelah aku tau ada seorang yang berada di bawah
tubuhku, kim Heechul, oh tidak tidak mungkin aku melakukan ini dengannya dengan
kekasih dongsaengku, andwaeeeee aku menjerit, sampai Heechul terbangun, sama
sepertiku dia juaga kelihatan sshock dengan keadaan kami, aku dan dia.
“bagaimana
ini Heechul? Aku menghianati adikku sendiri” tanyaku pada Heechul, aku menangis
sejadi jadinya, aku merasa eonni yang kejam, disaat adikku sakit aku malah
menghianati kepercayaannya padaku.
“mianhe
Hye Jin aku juga bingung, apa kita harus mengatakan ini pada hae in ketika dia
pulang?” Heechul sama bingungnya denganku.
-author POV-
Sudah 15
hari Hye Jin telat, dia merasa takut, dia takut dia hamil, hye jin berbicara
pada Heechul kalau saat ini dia belum datang bulan, kemudian mereka
memeriksakannya ke dokter, dan benar seperti dugaan Hye Jin dia hamil anak
Heechul anak kekasih dongsaengnya.
Eomma hye
jin sudah tau hal ini, dia marah bukan main ketika tau Hye Jin mengandung anak
Heechul, dia sampai tidak mengira eonni yang disayangi Hae Rin menghianatinya.
“kau tega
sekali Hye Jin, kau tau adikmu sakit tapi kau malah menghianatinya”
“eomma
aku tau aku salah, aku tau aku pantas dicaci, tapi eomma aku juga mencintai
Heechul”
“kenapa
bukan namja lain, kenapa kau mengambil milik adikku, apa kau tidak kasian pada
Hae In, dia selalu tidak bisa melakukan apa yang bisa kau lakukan” eomma hye
jin mungkin memang benar Hye Jin salah, hye jin menghianati hae in.
“dan kau
Heechul kenapa kau setega ini pada Hae
Rin,padahal dia amat mencintaimu, dia selalu percaya kau namja yang baik tapi
ternyata” tidak cukup dengan Hye Jin, Heechulpun tentu saja dimarahi oleh eomma
Hye Rin. Heechul sudah tidak bisa beralasan apapun karena memang semua yang
diucapkan eomma hye rin benar.
-author POV-
Sepertinya
hati heechul memang telah berubah, dia memilih Hye Jin sebenarnya bukan karena
kehamilan Hye Jin tapi ternyata sejak mereka bekerja sama dia punya rasa suka,
karena ingin menjaga cintanya pada Hae Rin dia berusaha menahannya, tapi sekuat
apapun tetap saja cintanya pada Hye Jin lebih besar. Heechul selalu menjaga dan
menemani Hye jin memeriksakan kehamilannya, walau baru 2 bulan tapi Heechul
sangat telaten menjaganya, mereka memang belum menikah, mereka berencana akan
mengatakan semuanya pada Hae Rin. Sebenarnya eomma Hye Jin tidak pernah
mengizinkan menikah karena takut akan menyakiti hati Hae Rin.
2 bulan
telah berlalu hari ini Hae Rin pulang dari Jepang, dia sangat bahagia sekali
karena akan menemui kekasihnya Heechul, menemui eonni dan eommanya.
“oppa”
sahut Hae rin dengan ceria ketika melihat Heechul menjemputnya.
“ah ne
selamat datang kembali ke seoul” ucap Heechul. Hae Rin memeluk Heechul dengan
eratnya, pelukannya pada Heechul membuat Hye Jin cemburu. Hae Rin dijemput Hye
Jin dan Heechul karena eommanya kurang enak badan jadi tidak bisa ikut.
“apa kau
tidak merindukanku?” ucap Hye Jin pada hae rin, sebenarnya itu trik agar hae
rin melepaskan pelukannya dari Heechul.
“hehehe
tentu eonni aku merindukanmu, tapi aku lebih rindu Heechul oppa” chup, Hae Rin
mengecup pipi Heechul sekilas.
“ah cepat
kita pulang” ajak Heechul, merekapun mengikutu Heechul dan masuk mobil, saat
didalam mobil terlihat Hye Jin sangat tidak nyaman, karena dia duduk dibelakang
sedangkan Hae Rin dan Heechul duduk didepan, mereka mengobrol dengan asyiknya,
Hye Jin merasa diacuhkan oleh Heechul.
“aku
turun disini saja” ucap Hye Jin,
“kau mau
kemana?” Tanya Heechul.
“ada
urusan kantor yg harus ku selesaikan sekarang” Heechul tidak merasakan keanehan
sikap Hye Jin karena dari tadi dia hanya mengobrol dengan Hae Rin. Heechulpun
membiarkan dia turun dari mobil, pdahal saat ini Hye Jin sangat kesal padanya.
Hae Rin
dan Heechulpun tiba dirumah Hae Rin, Heechul membantu membereskan semua barang
Hae Rin, “oppa apa kau mau minum?” Tanya Hae Rin, “oh iya aku haus sekali”
jawab heechul. Heechul menemani Hae Rin sampai malam, sebenarnya dia menunggu
Hye Jin pulang tapi hye jin masih belum pulang selarut ini. Heechul mulai
khawatir pada Hye Jin, apa lagi dia tau Hye Jin sedang Hamil.
-Hye Jin POV-
Sebenarnya
aku ingin sekali marah pada Heechul tadi tapi aku tidak bisa, aku tidak kuasa
melihat Hae Rin, aku tadi bukan ke kantor tapi aku hanya minum-minum saja di
sebuah bar, entahlah aku hanya ingin tenang, aku ingin sedikit melupakan
masalah ini.
Aku tiba
dirumah, ternyata Heechul masih ada, aku tau pasti dia melepas kerinduannya
pada Hae Rin, aku cemburu tiap kali melihat mereka berdua, yah aku tidak bisa
membohongi hatiku, aku cemburu pada kekasih dongsaengku, Park Hye Jin kau
memang benar, benar tidak tau diri.
“eonni
kau sudah pulang, mau makan? Aku dan Heechul oppa sudah membuatkan makanan
untukmu?” Hae Rin menawariku makan, ah sudah kuduga.
“ne, aku
juga lapar” aku menuju ruang makan, hae rin masih tetap menonton tv.
“ah aku
haus,” Heechul mengikutiku dari belakang menuju ruang makan.
Aku dan
Heechul saling berpapasan, dia menatapku curiga, aku tidak memperdulikannya,
dengan santai aku duduk di kursi, tiba-tiba Heechul meraih tanganku “kau
minum?” Tanya Heechul.
“apa, apa
pedulimu?” jawabku sengit.
“aku
menunggumu disini untuk siapa? Aku menunggumu Park Hye Jin” lepaskan, aku
menghempaskan tangannya dari tanganku.
“aku
mencintaimu, hanya saja aku belum bisa katakan semua ini pada Hae Rin” ucap
Heechul.
“sudahlah”
jawabku asal, aku kesal dengan sikapnya, dia seperti tidak memperdulikanku.
“kenapa
kau ini, kita sudah berjanji akan membesarkan anak kita, tapi kau malah seperti
ini”
“anak kita, apa kau peduli?” aku sedikit berteriak
padanya, dia mendorongku ke tepi dinding dan menciumku sangat lama, sampai kami
berhenti saat kami mendengar suara gelas yang pecah “PRAAAAAAAKK”
“Oppa”
ternyata Hae rin melihat aku dan Heechul, dia pergi setelah melihat Heechul
menciumku. Dia pasti sangat sedih, aisshhh aku memang ingin memberitahu Hae rin
tapi bukan cara seperti ini.
-Author POV-
Hae Rin
tak kuat melihat eonni dan kekasihnya menghianati kepercayaannya, hal ini
membuat jantungnya kembali melemah, dia dibawa ke RS lagi, tapi saat dirumah
sakit dia sadar mungkin Heechul bukan jodohnya, mungkin dia hanya jalan agar
eonninya bisa mengenal Heechul, walau terasa sangat sakit tapi dia seorang
yeoja yang baik, dia merelakan Heechul menikah dengan Hye Jin, dia tidak tega
jika melihat keponakannya lahir tanpa ayah. Heechul menikah dengan Hye Jin
disaksikan olah Hae In, eomma Hye Jin pun merestui pernikahan mereka, eomma Hye
Jin bisa luluh karena bujukan Hae Rin, Hae Rin bilang pada eommanya, “ini
takdir eomma, mungkin Heechul oppa bukan jodohku”. 1 bulan setelah Hye Jin dan
Heechul menikah Hae rin meninggal. Heechul tidak akan pernah lupa pada Hae Rin
yeoja yang baik hati, malah teramat baik, seoarang gadis yang lembut dan
pemaaf, setelah anak heechul lahir, Heechul memberi nama anaknya Kim Hae Rin
karena dia ingin melihat anaknya seperti Hae Rin, penuh kasih, tulus dan
lembut. Hye Jin menjadi istri yang baik untuk Heechul, begitupun heechul
berusaha menjadi suami yang baik untuk Hye Jin, mereka Hidup bahagia.
THE END
Tolong
dikomen ya semoga ff selanjutnya lebih baik dan “hot”..digampar heebum,,
Gomawo
all